Suara.com - Suzuki Inggris dipastikan tidak bisa lagi mememasarkan Suzuki Jimny di Britania Raya karena terganjal standar emisi CO2 atau karbon dioksida di Eropa.
Melansir Autocar, masa depan Suzuki Jimny memang sempat dipertanyakan setelah perusahaan mengumumkan hanya akan menjualnya dalam unit terbatas.
"Jimny akan dijual dalam jumlah yang sangat terbatas sepanjang 2020. Kebutuhan pelanggan akan dipenuhi dalam 4-5 bulan ke depan," ujar seorang juru bicara Suzuki.
Kepergian Jimny dari jajaran Suzuki Eropa berkaitan dengan norma emisi CO2 yang lebih ketat. Undang-undang Uni Eropa menetapkan target pengurangan emisi untuk mobil baru pada 2021, mewajibkan setiap pabrikan memiliki rata-rata emisi armada maksimum 95g. CO2 per km.
Baca Juga: Bikin Penasaran, Orang Ini Akali Emisi Motor 2-Tak Agar Ramah Lingkungan
Sedangkan untuk pasar Eropa, Suzuki Jimny mengandalkan mesin bensin 1,5 liter K15B, bertransmisi manual 5-percepatan atau girboks otomatis. Jimny memancarkan tingkat CO2 relatif tinggi, sekitar 154g per km atau 170g per km.
Praktis saat ini Suzuki hanya mengandalkan produk-produk seperti Vitara, S-Cross, Swift, dan Ignis. Semuanya ditawarkan dengan mesin bensin hibrida atau hybrid ringan.
Berbicara soal mesin hybrid, Suzuki Ignis dan Swift menggunakan sistem 12V yang lebih murah dan lebih sederhana, sedangkan SUV dan Swift Sport menggunakan sistem 48V yang lebih canggih.
Suzuki mengklaim mampu menghemat bahan bakar sebanyak 15 persen, dan mengurangi CO2 sebanyak 25 persen dibandingkan dengan versi non-hybrid.
Baca Juga: Kembali Berinovasi, Yamaha Siap Hadirkan Motor Hybrid Roda Tiga