Suara.com - Oli mesin merupakan salah satu elemen penting untuk mendukung kinerja mesin motor. Ibarat aliran darah, tanpa oli mesin, mesin motor tidak bisa bekerja.
Pertanyaannya, adakah dampak bila saat penggantian oli mesin dilakukan pengisian pelumas ini dalam volume berlebih?
Mengutip laman Deltalube, pengisian oli mesin sebaiknya tidak melebihi tanda maksimal yang tertera pada dipstick di tutup lubang oli mesin.
Bila ternyata pengisian oli mesin melewati batas ini, maka perlu menguranginya dengan cara membuka lubang pembuangan oli yang terletak di bawah mesin.
Baca Juga: Begini Jadinya Jika Mesin Potong Rumput Disulap Jadi Ranpur, Wujudnya Imut
Kondisi ini perlu diperhatikan karena ada dampak negatif yang ditimbulkan bila volume oli mesin terlalu banyak. Semakin banyak cairan di dalam mesin, bakal menghambat putaran mesin.
Buntutnya, akselerasi motor terasa lebih berat dibandingkan kondisi normal. Dan hasil akhirnya, konsumsi bahan bakar lebih boros.
Selain itu, oli mesin cenderung mengandung busa yang berisi udara. Risikonya, busa membuat tekanan berlebih di dalam ruang mesin dan mengganggu pelumasan komponen. Akibatnya, mesin tak bisa bekerja optimal dan mengalami keausan dini.
Tekanan berlebih akibat oli mesin yang berbusa juga mampu mempercepat usia pakai seal di mesin dan oli mesin pun merembes keluar melalui seal yang rusak. Sementara pada mesin motor kopling basah, oli mesin berlebih bisa membuat pelat kopling menjadi mudah selip dan cepat aus. Mesin motor jadi kehilangan banyak tenaga serta boros bahan bakar.
Baca Juga: Castrol Luncurkan Pelumas Mesin Khusus LCGC
Tak lupa, perhatikan periode atau interval penggantian oli mesin. Selain sesuaikan volume oli mesin yang dibutuhkan dengan kapasitas mesin.