Penjualan Mobil Bekas Diprediksi Masih Stagnan di Tengah Masa Transisi

Rabu, 08 Juli 2020 | 15:35 WIB
Penjualan Mobil Bekas Diprediksi Masih Stagnan di Tengah Masa Transisi
Suasana lengang di jalan Rasuna Said arah Sudirman, Jakarta, Senin (16/3). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengamat otomotif nasional, Yannes Martinus Pasaribu memprediksi bahwa pasar mobil bekas belum akan mengalami perubahan signifikan di masa transisi pandemi COVID-19.

Menurut dosen di Institut Teknologi Bandung (ITB) itu, penjualan mobil baik baru ataupun bekas masih akan stagnan. Hal ini disebabkan perekonomian yang belum stabil.

"Tampaknya seluruh lini penjualan mobil masih akan lesu hingga akhir tahun ini. Karena perekonomian Indonesia sudah mengalami tekanan yang begitu besar," jelas Yannes Martinus Pasaribu kepada Suara.com.

Pesepeda melintas di jalan MH Thamrin, Jakarta, Rabu (20/5). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Lalu lintas Jakarta, suasana Jalan MH Thamrin, Jakarta saat PSBB [Suara.com/Angga Budhiyanto]

Ia menambahkan bahwa kendaraan bekas juga mengalami tekanan dalam penjualannya. Karena daya beli masyarakat sekarang ini sedang turun-turunnya, kendaraan sebagai kebutuhan tersier berharga mahal akan menjadi pilihan terakhir untuk dibeli.

Baca Juga: COVID-19 Mendorong Konsumen Beli Mobil Bekas Secara Online

"Sekarang saja pengangguran sudah naik di atas 9 juta orang. Menurut saya tahun ini adalah tahun yang berat bagi semuanya," kata Yannes Martinus Pasaribu.

Sebelumnya CO-Founder Carro Automall, Aditya Maulana, optimis bahwa pasar mobil bekas di Indonesia akan terus mengalami peningkatan. Menurutnya, pasar mobil baru dan bekas memang menurun pasca diterpa badai COVID-19. Namun disebutkannya bahwa prediksi itu terjadi dalam jangka pendek.

"Walaupun ada pembatasan, orang tetap beraktivitas. Pasar jangka pendek memang turun. Ke depan, ini potensi yang akan terus bertambah," kata Aditya Maulana saat bincang virtual bersama awak media.

Lebih lanjut, tambahnya, kebutuhan akan mobil terus meningkat, untuk sarana berpindah dari titik ke titik lain. Terlebih bagi sebagian orang, transportasi umum bisa dibilang sedikit menakutkan karena berpotensi mendatangkan kerumuman.

Untuk itu, dibutuhkan kebijaksanaan bagi anggota masyarakat untuk tetap menekan terjadinya potensi penularan COVID-19 baik dengan membatasi penggunaan sarana transportasi dan lebih disarankan tetap berada di rumah.

Baca Juga: Jual Beli Mobil Bekas Jadi Tren, Ini Plus Minusnya

Bagaimanapun, pandemi COVID-19 belum berakhr hingga saat ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI