Infografis
Suara.com - CO-Founder Carro Automall, Aditya Maulana, optimis bahwa pasar mobil bekas di Indonesia akan terus mengalami peningkatan. Menurutnya, pasar mobil baru dan bekas memang menurun pasca diterpa badai COVID-19. Namun disebutkannya bahwa prediksi itu terjadi dalam jangka pendek.
"Walaupun ada pembatasan, orang tetap beraktivitas. Pasar jangka pendek memang turun. Ke depan, ini potensi yang akan terus bertambah," kata Aditya Maulana saat bincang virtual bersama awak media, Rabu (1/7/2020).
Lebih lanjut, tambahnya, kebutuhan akan mobil terus meningkat, untuk sarana berpindah dari titik ke titik lain. Terlebih bagi sebagian orang, transportasi umum bisa dibilang sedikit menakutkan karena cenderung penuh sesak.
Terlebih lagi, pasar mobil di Indonesia memang belum sepenuhnya tergarap.
Baca Juga: Beli Mobil Bekas, Lakukan 5 Langkah Ini untuk Cek Keaslian STNK
"Jadi tidak mungkin marketnya tidak akan naik," ungkap Aditya Maulana optimis.
Sementara itu, AVP of Business Tokopedia, David Kartono, mengungkapkan bahwa kondisi new normal cenderung mendorong orang untuk berbelanja secara online.
Selain itu dibandingkan 2019, tren otomotif di Tokopedia mengalami pertumbuhan lebih dari dua kali lipat.
"Used car produk pilihan yang baik bagi consumer. Terlebih memang orang cenderung membutuhkan kendaraan pribadi baik mobil, motor, bahkan sepeda," terang David Kartono.
Nah, berangkat dari pemaparan tadi, di masa new normal menggunakan mobil pribadi atau milik sendiri memang menjadi opsi aman. Senada yang dialami England atau Inggris sebagai bagian dari Britania Raya.
Baca Juga: Terapkan Kenormalan Baru, Begini Cara Porsche Jual Mobil Bekas
Saat lockdown diperlonggar, pemerintah setempat memberikan imbauan untuk menggunakan mobil pribadi dalam rangka memperkecil potensi perpapar Virus Corona. Hal ini juga berarti bahwa pasar mobil, baik baru maupun bekas akan turut berkembang.
