Fakta Warna Biru di Logo Mobil Hybrid Toyota

Rabu, 01 Juli 2020 | 13:48 WIB
Fakta Warna Biru di Logo Mobil Hybrid Toyota
Logo khas Toyota yang ditambah panel biru sebagai penanda mobil hybrid [Shutterstock].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Warna biru identik dengan warna langit yang cerah dan bersih di siang hari. Oleh karena itu, warna biru kerap dijadikan simbol produk ramah lingkungan oleh produsen kendaraan untuk menggambarkan pencapaian yang telah diraih dalam mengurangi pencemaran udara.

Toyota pertama kali menggunakan warna biru sebagai simbol kendaraan elektrifikasi dengan mengaplikasikannya pada logo Toyota yang disematkan pada Toyota Prius Gen-3 yang lahir pada 2009.

Hybrid Synergy Blue, begitu istilah yang diaplikasikan sebagai aksen yang terlihat apik pada logo, sudut lampu depan, hingga tuas transmisi Prius, tampil sebagai simbol keseriusan Toyota dalam menggarap kendaraan elektrifikasi.

Indikator spesifik Toyota Prius Hybrid dengan informasi mode operasional: murni listrik, perpaduan listrik dan bensin, serta murni bensin [Suara.com/Manuel Jeghesta Nainggolan].
Indikator spesifik Toyota Prius Hybrid dengan informasi mode operasional: murni listrik, perpaduan listrik dan bensin, serta murni bensin [Suara.com/Manuel Jeghesta Nainggolan].

Buktinya, saat ini sekitar 45 model Toyota global memiliki opsi hybrid, bahkan varian hybrid ditempatkan sebagai model termewah dengan limpahan fitur kenyamanan dan keamanan berkendara.

Baca Juga: Terdengar Ledakan, Toyota Alphard Milik Via Vallen Hangus

Tercatat hingga kini, Toyota telah menjual secara global model hybrid di atas 15 juta unit yang dimotori oleh Toyota Prius. Di Indonesia sendiri, satu persatu model Toyota mulai menempatkan varian hybrid sebagai flagship.

Prototipe Toyota Prius

Di mulai 1993, saat diskusi internal Toyota terkait kendaraan abad ke-21 kian intensif dan mengarahkan pengembangan pada Toyota Prius. Saat itu, G21 Project diluncurkan sebagai sarana untuk mempromosikan pengembangan teknologi dan upaya mencari terobosan dalam hal efisiensi bahan bakar menyongsong abad ke-21.

G21 Project menetapkan target untuk meningkatkan kinerja efisiensi bahan bakar menjadi 1,5 kali lipat dari mesin konvensional. Pada musim panas 1994, konsep dasar G21 disetujui dan keputusan dibuat untuk memajukan skema hybrid karena model ini menawarkan prospek menggandakan efisiensi bahan bakar hingga 2 kali lipat. Hasilnya adalah prototipe yang selesai di musim gugur 1995 dan dipamerkan di Tokyo Motor Show 1995.

Sistem yang dipasang di mobil konsep menampilkan motor tunggal, mesin injeksi langsung, dan transmisi CVT. Ada kapasitor sebagai media penyimpan daya listrik dan belum memanfaatkan baterai, dengan efisiensi bahan bakar yang ditargetkan adalah 30 km/liter. Sistem yang mengatur disebut sebagai Toyota Energy Management System (EMS).

Baca Juga: Toyota Prius PHEV Belum Dijual untuk Konsumen Perorangan

Laman berikut tentang Toyota Prius Gen-1 sebagai passenger car hybrid produksi massal perdana di dunia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI