Suara.com - Alex Zanardi mungkin terdengar asing di era kekinian. Namun penyuka sport otomotif era 20 tahun lalu sangat mengenal nama ini. Ia adalah pembalap Formula One (F1), serta Championship Auto Racing Teams (CART). Dua balap single seater seru, yang disebut pertama khas Eropa, sedangkan kedua adalah gaya Amerika Serikat.
Meski bukan pencetak gelar juara di balap single seater, Alex Zanardi diacungi jempol atas nyalinya sebagai sportsman sejati. Dalam sebuah balapan CART series di EuroSpeedway Lausitzring, Jerman, 15 September 2001 ia mengalami kecelakaan fatal dan kedua kakinya mesti diamputasi.
Lelaki bernama panjang Alessandro Zanardi, asal Bologna, Italia, kelahiran 23 Oktober 1966 itu pantang menyerah. Dengan kaki prostetik yang dia desain sendiri agar nyaman, pada 2003 kembali ke arena balap dan secara seremonial menyelesaikan lap di Lausitzring yang dahulu terhenti karena mengalami petaka.
Lantas 2003 turun di kejuaraan World Touring Championship. Tak kalah seru, juga ikut dalam ajang Paralympic atau Paralimpiade nomor para-cycling yang diselenggarakan bersamaan dengan Olimpiade London, yaitu Paralympic 2012, dan di Olimpiade Rio, yaitu Paralympic 2016. Hasilnya, sukses memboyong empat medali emas dan dua medali perak.
Baca Juga: Presiden Joko Widodo Ulang Tahun, Ini 8 Momen Berkendaraannya
Dikutip dari The Guardian, Jumat lalu (19/6/2020) saat ikut dalam balap relay-race--balap sepeda mengandalkan kekuatan tangan--Alex Zanardi mengalami tabrakan dengan truk panjang di Pienza, dekat Toscana, Italia.
Ia dirawat di rumah sakit Santa Maria alle Scotte, Siena, dan dokter yang menangani menyebutkan bahwa Alex Zanardi mengalami trauma wajah dan tengkorak. Saat ini dalam kondisi koma dan diberi alat bantu ventilator, serta berada dalam kondisi stabil, "namun tidak boleh dikesampingkan adanya kemungkinan komplikasi".
Semoga cepat sembuh. Speedy recovery, Champ!