Suara.com - Di tengah lesunya pasar otomotif, PT Suzuki Indomobil Motor (SIM) mengklaim adanya pertumbuhan positif melalui ekspor mobil Suzuki dalam bentuk Completely Built Up (CBU) sebesar 22 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Suzuki, dalam keterangan Jumat (19/6/2020), mengatakan pertumbuhan ekspor mobil CBU di periode Januari-Mei 2020 terjadi ketika neraca ekspor industri otomotif turun.
"Sebetulnya kami optimistis pertumbuhan ekspor mobil CBU Januari-Mei bisa lebih tinggi dari 22 persen. Tapi mengingat saat ini kita dihadapkan pada pandemi Covid-19 dan penurunan produktivitas dari berbagai sektor, angka itu adalah sebuah pencapaian positif," kata Assistant Dept. Head Production Planning Control PT SIM, Aris Yuliyantoro.
Selama periode Januari sampai Mei 2020, primadona ekspor CBU masih didominasi All New Suzuki Ertiga yang menjadi kontributor terbesar, yaitu sebanyak 7.880 unit.
Baca Juga: Penanganan Covid-19 Indonesia Lamban, Jatah Ekspor Mobil Bisa Hilang
Peningkatan ekspor juga didukung oleh kontribusi New Suzuki Carry sebanyak 3.339 unit. Tak hanya itu, Suzuki XL7 yang diluncurkan sebagai lini produk baru pada Februari lalu turut mendorong ekspor Suzuki dengan kontribusi sebanyak 2.169 unit.
Tahun 2020 ini, Suzuki berambisi mengekspor kendaraan ke lebih dari 50 negara di dunia. Menurut data Kementerian Perindustrian, ekspor kendaraan roda empat CBU di Indonesia selama kuartal 1 tahun 2020 mencapai 87.879 unit.
"Kami harap industri otomotif dan lainnya cepat pulih dan bangkit bersama agar bisa memberikan kontribusi positif untuk Indonesia,” tutup Aris.