Stimulus Pemerintah Dinilai Tak Banyak Membantu Industri Otomotif

Selasa, 16 Juni 2020 | 20:15 WIB
Stimulus Pemerintah Dinilai Tak Banyak Membantu Industri Otomotif
Suasana di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019 di ICE BSD, Tangerang, Banten. Sebagai ilustrasi salah satu pentas dan pasar otomotif Nasional sebelum pandemi [Suara.com/Arief Hermawan P]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengamat otomotif Nasional, Yannes Martinus Pasaribu menilai stimulus senilai Rp70 triliun pada sektor perpajakan tidak banyak membantu industri otomotif untuk segera bangkit dari pandemi Covid-19.

Menurutnya, stimulus harus dibarengi dengan relaksasi berbagai aturan yang memberatkan industri otomotif. Dengan demikian, para pelaku industri dapat bersiap diri menuju peningkatan kinerjanya, terutama yang berkaitan dengan keringanan impor komponen hingga energi untuk mengoperasikan mesin-mesin produksi mereka.

"Seyogyanya pemerintah memberikan bantuan secara total, tidak parsial. Tidak hanya dari sektor Kemenkeu dan Kemenperin saja. Perlu ada dukungan kebijakan konkrit dan operasional dari Kemendag, hingga ESDM. Jadi janganlah hal ini hanya menjadi beban satu atau dua kementerian saja," ujar Yannes Martinus Pasaribu saat dihubungi Suara.com.

Baca Juga: Wahana Antariksa Eropa Selesaikan Pendekatan Pertama ke Matahari

Ia melanjutkan, pemerintah juga perlu mengingat bila pemasukan khas Pemprov yang paling besar rata-rata berasal dari pajak kendaraan bermotor.

"Jika industri otomotif dapat maju dan tumbuh dengan pesat kembali, bukankah pemerintah juga yang akan diuntungkan dengan peningkatan pemasukan khas negara dari pajak industri, BBNKB, dan pajak kendaraan bermotor," tegasnya.

Terakhir Yannes Martinus Pasaribu berharap bahwa akan ada stimulus baru dari kementerian terkait lainnya untuk mengurangi beban industri otomotif pasca dibukanya izin beroperasi setelah Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB Covid-19.

Sebelumnya, Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menjanjikan insentif berupa stimulus bagi pelaku industri otomotif sebesar Rp70 triliun. Ini dilakukan guna meminimalkan dampak wabah penyakit. Sementara di sisi lain, sektor otomotif sangat terpukul akibat lesunya ekonomi sebagai dampak dari wabah.

Baca Juga: Desain Sporty, Nissan Livina Sporty Package Cuma Ada 100 Unit

Pada April 2020 penjualan mobil turun tajam sampai 90 persen. Adapun stimulus yang diberikan kepada pelaku industri otomotif berupa fiskal, non-fiskal dan moneter.

Catatan dari Redaksi: Mari bijaksana menerapkan aturan jaga jarak dengan orang lain atau physical distancing, sekitar 2 m persegi, dan selalu ikuti protokol kesehatan tata normal baru. Gunakan masker setiap keluar rumah dan jaga kebersihan diri terutama rutin cuci tangan. Selalu saling dukung dan saling jaga dengan tidak berdiri berdekatan, menggerombol, serta mengobrol, dalam mengatasi pandemi Corona Virus Disease atau Covid-19. Suara.com bergabung dalam aksi #MediaLawanCovid-19. Informasi seputar Covid-19 bisa diperoleh di Hotline Kemenkes 021-5210411 atau kontak ke nomor 081-2121-23119

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI