Terdampak Covid-19, Ekspor PT AHM Ikut Merosot

Jum'at, 12 Juni 2020 | 19:00 WIB
Terdampak Covid-19, Ekspor PT AHM Ikut Merosot
Honda CBR150R warna Dominator Matte Black. Sebagai ilustrasi produk lansiran PT AHM [Dok PT Astra Honda Motor].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT Astra Honda Motor (AHM) mengakui terjadi penurunan signifikan untuk pasar ekspor di tengah pandemi Covid-19.  Dijelaskan oelh Direktur Pemasaran PT AHM, Thomas Wijaya, bahwa penurunan terjadi karena beberapa negara tujuan ekspor juga mengalami masalah yang sama.

Beberapa negara tujuan ekspor sebagian besar berada di Asia, seperti Filipina untuk produk Completely Built-Up atau CBU (dikirim secara utuh). Sedangkan produk Completely Knock-down atau CKD (dikirim secara terurai) ke negara seperti Jepang, Thailand, dan Vietnam.

Daftar harga motor Honda BeAT tahun 2020.[Astra Honda]
Honda BeAT tahun 2020.[PT Astra Honda Motor]

"Memang kalau kita lihat di sana dampak Covid-19 sudah lebih dahulu, di sekitar Februari dan Maret. Jadi koreksi ekspor dirasakan pada Maret dan April. Sedangkan dari April ke Juni masih ada yang berkelanjutan seperti di Filipina," ujar Thomas Wijaya, dalam acara bincang virtual bersama PT AHM, baru-baru ini.

Lebih lanjut, diakui Thomas Wijaya bahwa menurunnya pasar ekspor juga ditambah dengan kebijakan pemerintah setempat seperti lockdown. Sementara beberapa negara ASEAN seperti Thailand dan Vietnam sudah mulai memasuki masa pemulihan.

Baca Juga: Sejam, Duet Baru Rhoma Irama - Rita Sugiarto Catat Angka 10 Ribu Viewers

"Dampak Covid-19 di bidang ekspor terkoreksi 20 - 30 persen. Khususnya di negara ASEAN yang besar dampaknya," kata Thomas Wijaya.

Di Indonesia sendiri, Wakil Presiden Direktur PT Astra Honda Motor (AHM), Johannes Loman mengungkapkan industri sepeda motor menjadi sektor yang turut terdampak terhadap pandemi 2019 Novel Coronavirus atau Covid-19.

Bahkan menurut lelaki yang menjabat sebagai Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) ini, total market tahun ini akan terkoreksi cukup signifikan.

"Total market akan turun 40 sampai 45 persen. Jadi kira-kira akan turun 3,6 - 3,9 juta unit," ungkap Johannes Loman.

Baca Juga: Ortu Protes PPDB Zonasi Pertimbangkan Umur, Disdik DKI: Ikuti Mendikbud

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI