Suara.com - Perampingan bisnis menjadi salah satu strategi Nissan mengembalikan masa kejayaan perusahaan. Oleh karena itu pada awal bulan ini, perusahaan telah mengumumkan rencananya untuk keluar dari pasar Eropa dalam upaya lebih berkonsentrasi pada AS, Jepang dan Cina.
Di mana grafik penjualan Nissan relatif lebih baik di ketiga tersebut. Untuk memulai proses ini, Nissan harus membuat pengurangan sumber daya strategis dan pengurangan sejumlah karyawan.
Melansir Rushlane, Senin (1/6/2020), dalam hal ini Nissan memutuskan untuk menutup fasilitas manufakturnya di Zona Franca, Barcelona. Dampaknya, perusahaan harus merumahkan setidaknya 2.800 karyawan dan secara tidak langsung mempengaruhi lebih dari 20.000 pekerjaan.
Keputusan tersebut rupanya menyulut reaksi dari para karyawan untuk melakukan demonstrasi di jalan. Ratusan karyawan pabrik Nissan Barcelona berkumpul dengan melakukan aksi bakar ban di depan fasilitas pabrik.
Baca Juga: Juga Wafat dalam Laka Lantas, Paul Walker Pernah Jajal Nissan GT-R
Keputusan pabrikan asal Jepang tersebut untuk menutup fasilitas pabrik sebenarnya tidak hanya terjadi di Spanyol. Rencana perampingan bisnis Nissan juga berdampak terhadap pentupan fasilitas pabrik di Indonesia.
Namun demikian Nissan berkomitmen untuk tetap memberikan layanan purna jual di Indonesia. Sementara terkait produk baru, Nissan akan menghadirkannya dalam bentuk completely built up (CBU).