Suara.com - Pemerintah Prancis menyuntikkan lebih dari 8 miliar euro, atau setara 8,8 miliar dolar Amerika Serikat untuk menyelamatkan industri mobil negara ini dari kerugian besar yang ditimbulkan dari Virus Corona.
Presiden Prancis, Emmanuel Macron, menyebutkan mereka akan meningkatkan insentif untuk pembelian mobil listrik. Dana insentif yang akan didapatkan oleh para konsumen ini berkisar mulai dari 2.000 euro hingga 7.000 euro atau setara Rp32,5 juta sampai Rp113,9 juta.
Tak hanya itu, Emmanuel Macron juga menawarkan program tukar-tambah mobil lama dan mobil kurang ramah lingkungan dengan mobil keluaran terbaru atau mobil listrik. Subsidi yang diberikan berlaku dari 3.000 euro sekitar Rp48,9 juta sampai Rp81,5 juta.
"Negara kita tidak akan sama tanpa merek-merek hebat seperti Renault, Peugeot, Citroen. Krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya membuat produksi industri otomotif anjlok lebih dari 90 persen," ujar Emmanuel Macron, seperti dikutip dari Time.
Baca Juga: Nissan Next: From A to Z, Jajaran Produk Baru Dipamerkan Lewat Video
Rencana subsidi dari pemerintah Prancis bertujuan untuk mendorong konsumen mengganti mobil lama mereka dan beralih ke mobil rendah emisi. Selain itu Emmanuel Macron menetapkan target untuk memproduksi sebanyak 1 juta mobil listrik di Prancis pada 2025.
"Kita tidak hanya perlu menyelamatkan (industri) tetapi mengubahnya," tegas Emmanuel Macron.
Rencana Presiden Prancis memang terlihat sangat ambisius. Apalagi penjualan mobil bertenaga baterai masih tergolong kecil di Eropa.
Catatan dari Redaksi: Mari bijaksana menerapkan aturan jaga jarak dengan orang lain atau physical distancing, sekitar 2 m persegi, dan tetap tinggal di rumah kecuali untuk keperluan mendesak seperti berbelanja atau berobat. Selalu gunakan masker setiap keluar rumah dan jaga kebersihan diri terutama cuci tangan rutin. Dengan pengertian saling bantu dan saling dukung, kita bisa mengatasi pandemi Corona Virus Disease atau Covid-19. Suara.com bergabung dalam aksi #MediaLawanCOVID-19. Informasi seputar Covid-19 bisa diperoleh di Hotline Kemenkes 021-5210411 atau kontak ke nomor 081-2121-23119
Baca Juga: Gunakan Ambulans Gran Max, Anggota TNI AL Jadi Driver Dadakan