Badan Kesehatan Dunia atau WHO melaporkan bahwa 41 negara di benua Afrika hanya memiliki kurang dari 2.000 ventilator yang berfungsi di fasilitas kesehatan mereka.
Emily Blatter Boyer, salah satu penyelenggara CoVent-19 Challenge, mengatakan: "Tujuan kami dalam kompetisi ini adalah meningkatkan pasokan ventilator berharga murah untuk fasilitas kesehatan yang harus menanggung beban berat dalam menyediakan pipa oksigen untuk perawatan.”
“Masih dibutuhkan waktu untuk menemukan vaksin, dan sementara itu virus terus menyebar. Menurut para ahli epidemiologi, ada kemunginan virus itu akan kembali lagi dengan lebih kuat tahun depan”.
"Ventilator seharga US$30.000 hingga $50.000 mungkin mencukupi untuk kota-kota besar di Amerika Serikat, tapi tak akan cukup memenuhi kebutuhan dalam krisis global ini."
Baca Juga: Peluncuran SpaceX dan NASA: 10 Pertanyaan kunci Misi Crew Dragon
Penyelenggara kompetisi menyatakan mereka sedang merundingkan dengan pabrikan, distributor dan sektor publik untuk mendistribusikan ventilator pemenang kompetisi ini ke seluruh dunia.