Suara.com - Upaya memenuhi kebutuhan transportasi massal dengan kendaraan ramah lingkungan atau non-minyak bumi terus dilakukan pelbagai negara. Contohnya adalah Korea Selatan. Dikutip kantor berita Antara dari kantor berita Yonhap pekan lalu, disebutkan bahwa Incheon International Airport Corporation (IIAC) berencana mengganti armada bus lama dengan kendaraan bertenaga listrik.
Adapun armada bus bandara Incheon itu nantinya adalah bus bertenaga hidrogen atau termasuk mobil listrik jenis Fuel Cell Electric Vehicle atau FCEV. Dan bakal direalisasikan dalam lima tahun ke depan.
"Hyundai Motor akan menyediakan bus hidrogen, yang nantinya berfungsi mengantar ke bandara Incheon. Perusahaan Prancis Air Liquide SA, pemasok gas industri terbesar di dunia nantinya akan memasok peralatan pengisian dan hidrogen untuk fasilitas ini," demikian bunyi pernyataan perusahaan seperti dikutip dari kantor berita Yonhap.
Adapun kemitraan Hyundai Motor dengan Air Liquide di bidang kendaraan bertenaga hidrogen serta mendirikan stasiun pengisian hidrogen dimulai pada Oktober 2018. Keduanya bertekad menjadi pembuat mobil ramah lingkungan di tengah ketatnya peraturan tentang emisi gas rumah kaca.
Baca Juga: Jelang New Normal, PT KCI Imbau Penumpang Tak Berbicara di Kereta
Bus bandara katgoeri FCEV itu nantinya hanya akan mengeluarkan emisi berupa uap air, dan hidrogen yang tersimpan di dalam sel diubah menjadi tenaga listrik untuk memutar motor kendaraan.
Menurut perusahaan konsultan manajemen McKinsey & Co, pasar mobil listrik fuel cell hidrogen di dunia diperkirakan akan tumbuh menjadi 400 juta mobil penumpang, 15-20 juta truk, dan 5 juta bus pada 2025.
Dan selain menyiapkan bus listrik bertenaga sel hidrogen, Hyundai dan Air Liquide akan membangun fasilitas pengisian bahan bakar fuel cell hidrogen untuk bus layanan Bandara Internasional Incheon mulai Maret 2021.
Baca Juga: Honda BeAT Robby Purba Raib, Ada 7 Hal Menarik Soal Motor Ini