Badai Pandemi Corona, McLaren Merugi di Dua Sektor

Rabu, 27 Mei 2020 | 12:42 WIB
Badai Pandemi Corona, McLaren Merugi di Dua Sektor
Booth McLaren di Bangkok Motor Show, menampilkan McLaren 650S. Sebagai ilustrasi produk [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Siapa yang tak kenal McLaren supercars? Kemudian kiprah team jet daratnya alias Formula One (F1)? Sekian lama sukses menorehkan nama di pentas otomotif dalam sektor balap dan non-balap, McLaren Group harus mengambil tindakan drastis. Penyebabnya tak lain dan tak bukan adalah badai pandemi 2019 Novel Coronavirus atau Covid-19.

Dikutip dari pelbagai media Britania Raya, seperti BBC News dan The Guardian, McLaren Group mesti melakukan pemangkasan tenaga kerja. Kisarannya adalah 1.200 pekerjaan, dari sekitar 4.000 yang tersedia di markas mereka, kawasan Woking, Surrey, Inggris. Sekitar 30 menit bermobil dari bandara Heathrow, London.

McLaren Honda MP4/5 1989, pendahulu MP4/8A legendaris yang dipiloti Ayrton Senna [Shutterstock]
McLaren Honda MP4/5 1989, pendahulu MP4/8A legendaris yang dipiloti Ayrton Senna [Shutterstock]

"Kami sangat menyesalkan dampak dari upaya restrukturisasi ini, utamanya mereka yang terdampak langsung di sektor pekerjaannya. Sebenarnya kami tak menginginkan tindakan ini, karena telah melakukan serangkaian langkah penghematan biaya yang dramatis di semua area bisnis. Namun tiada pilihan lain, akhirnya harus mengurangi jumlah tenaga kerja kami," tutur Paul Walsh, Executive Chairman dari McLaren Group.

Adapun kabar pengurangan karyawan ini disebutkan perdana oleh Sky News, saat McLaren Group berupaya mengumpulkan dana sebesar 275 juta poundsterling dari investor. Untuk operasional gedung kantor pusat rancangan arsitek Norman Foster, sampai koleksi mobil klasiknya, sampai bulan lalu telah menghabiskan biaya 257 juta poundsterling. Ditambah penangguhan operasional pabrik di Woking, yang berhenti beroperasi karena protokol kesehatan Covid-19 sejak Maret 2020. Dan sayangnya, pinjaman darurat sebesar 150 juta poundsterling yang diajukan kepada pemerintah gagal didapatkan.

Baca Juga: 8 Tahun Cuci Darah, Gatot Bersyukur Jadi Peserta BPJS Kesehatan

"Saat ini benar-benar kami ditantang, utamanya para karyawan. Namun kami merencanakan untuk hadir sebagai entitas bisnis yang efisien dan berkelanjutan dengan arah yang jelas agar bisa kembali tumbuh," ujar Paul Walsh.

Kenangan Gerhard Berger dan Ayrton Senna memenangi balap F1 GP San Marino 1991 di tim McLaren-Honda dengan posisi juara satu (Senna) dan dua (Berger) [Instagram @oficialayrtonsenna].
Kenangan Gerhard Berger dan Ayrton Senna memenangi balap F1 GP San Marino 1991 di tim McLaren-Honda dengan posisi juara satu (Senna) dan dua (Berger) [Instagram @oficialayrtonsenna].

Di sisi lain, tidak berjalannya kalender balap F1 disebabkan karena badai pandemi juga telah memberikan dampak besar bagi McLaren Group, apalagi, selama ini balap memberikan pemasukan sekitar 12 persen dari pendapatan grup lewat sponsor yang masuk, driver yang meraih kemenangan, bahkan penjualan merchandise.

Sebagai catatan, untuk pabrik mobilnya, McLaren baru akan memulai pengiriman perdana supercar McLaren 765LT pada Oktober 2020. Lantas di pengujung tahun ini, McLaren Elva, speedster yang atap bisa dibuka dan mesin dilapis emas 24 karat juga akan dipasarkan.

"Kami juga telah berinvestasi dalam mengembangkan mobil hybrid ringan yang akan memulai produksi akhir tahun ini dengan pengiriman pertama kepada pelanggan awal 2021," pungkasnya.

Semoga badai segera berlalu. Pasalnya nama McLaren adalah sebuah jaminan mutu. Apalagi di sektor balap F1, saat masa kejayaan team McLaren dengan prestasi ditorehkan antara lain oleh: Bruce McLaren, Dennis Hulme, Jody Schekter, Emerson Fittipaldi, Gilles Villeneuve, Keke Rosberg, James Hunt, Niki Lauda, Alain Prost, Ayrton Senna, Mika Hakkinen, Nigel Mansell, Jenson Button, Gerhard Berger, David Coulthard.

Baca Juga: Game Call of Duty Baru Akan Rilis Tahun Ini

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI