Suara.com - Setelah melakukan lockdown terkait pandemi 2019 Novel Coronavirus atau Covid-19 sepanjang dua bulan (23/3-24/5/2020), warga Inggris memulai babak baru di sektor otomotif. Dikutip dari The Independent, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson memberikan pernyataan akan adanya protokol menyoal transportasi pribadi.
Yaitu dengan mendorong warga Inggris untuk mengemudikan mobil sendiri, serta untuk sementara waktu tidak menggunakan sarana transportasi umum. Antara lain alasannya karena masih dalam kondisi physical distancing, maka penumpang mesti jaga jarak. Di sisi lain, ketersediaan wahana angkut juga masih dibatasi. Selengkapnya bisa dibaca di sini.
Namun peraturan yang diumumkan oleh Perdana Menteri Inggris Boris Johnson hanya berlaku bagi England, bagian dari Kerajaan Bersatu atau United Kingdom yang anggotanya adalah Inggris atau England, Skotlandia, Wales, dan Irlandia Utara. Apakah warga negaranya mendapatkan kesempatan mengemudi mobil seperti warga England?
Dikutip dari The Independent, aturan menyoal sektor otomotif di Wales, Skotlandia dan Irlandia Utara ternyata berbeda. Di ketiga negara ini, masih diberlakukan kebijakan StayHome atau DiRumahAja, sehingga penggunaan mobil terbatas untuk kebutuhan penting yang tidak bisa ditangguhkan.
Baca Juga: Drive to Share, Program MG Indonesia Atasi Pandemi Covid-19
Di Irlandia Utara, kegiatan mengemudi dibolehkan untuk menuju lokasi berlatih kebugaran di area atau fasilitas indoor yang aman. Sementara di Skotlandia, kegiatan olah raga mesti menggunakan area lokal atau setempat. Sehingga tidak ada kegiatan mengemudi. Dan di Wales, boleh mengemudikan mobil menuju tempat berolahraga jika benar-benar diperlukan, dan mesti sedekat mungkin dengan rumah si pengguna mobil.
Nah, dengan dibolehkannya warga Inggris untuk mengemudikan mobil setelah pelonggaran lockdown, tentu akan mendatangkan konsekuensi. Bila mereka menyetir hanya di wilayah negaranya, yaitu England, pasti tidak bermasalah.
Jauh di masa sebelum pandemi Covid-19, Suara.com memiliki pengalaman kerap bepergian melewati batas wilayah negara dalam lingkup United Kingdom. Seperti contohnya bila dari England mengemudi ke arah ke barat dan melintasi Severn Bridge, maka sudah tiba di negara Wales. Atau menuju utara melewati kota-kota Scottish Borders, sudah pasti sampai di negara Skotlandia. Di antara perbatasan-perbatasan itu tidak ditempatkan border control atau check point untuk pengecekan.
Kini, di masa pandemi Covid-19 tentu akan beda perlakuannya. Persoalan bisa muncul bila mengemudikan mobil melewati batas wilayah negara. Pasalnya setiap negara menerapkan aturan yang kurang lebih mirip Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB ala Indonesia, dalam kapasitas berbeda-beda. Sehingga bukannya tidak mungkin berurusan dengan polisi serta dikenai denda. Dan di sisi lain, mungkin akan dibangun semacam pos border control?
Catatan dari Redaksi: Mari bijaksana menerapkan aturan jaga jarak dengan orang lain atau physical distancing, sekitar 2 m persegi, dan tetap tinggal di rumah kecuali untuk keperluan mendesak seperti berbelanja atau berobat. Selalu gunakan masker setiap keluar rumah dan jaga kebersihan diri terutama cuci tangan rutin. Dengan pengertian saling bantu dan saling dukung, kita bisa mengatasi pandemi Corona Virus Disease atau Covid-19. Suara.com bergabung dalam aksi #MediaLawanCOVID-19. Informasi seputar Covid-19 bisa diperoleh di Hotline Kemenkes 021-5210411 atau kontak ke nomor 081-2121-23119
Baca Juga: Berawal dari Tukang Cukur, Pria Ini Bisa Beli Mobil Mewah Rolls Royce