Lockdown Dua Bulan, Ini Kebijakan Berkendaraan di Inggris

Selasa, 26 Mei 2020 | 18:10 WIB
Lockdown Dua Bulan, Ini Kebijakan Berkendaraan di Inggris
Sungai Thames, dengan deretan London's skyline mulai Saint Paul's Cathedral, London Bridge (jangan rancu dengan Tower Bridge), hingga The Shard. Diabadikan jauh sebelum lockdown Britania Raya [Suara.com/CNR ukirsari Ingram].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hari Minggu kemarin (24/5/2020), Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengumumkan kebijakan pelonggaran setelah genap dua bulan Britania Raya melakukan lockdown (23/3/2020).

Lelaki penyintas 2019 Novel Coronavirus atau Covid-19 itu menyebutkan adanya protokol bidang otomotif dan saat ini berlaku di England atau Inggris--belum menyeluruh di semua anggota United Kingdom yang meliputi England, Skotlandia, Wales, dan Irlandia Utara. Kurang lebihnya semacam Pembatasan Sosial Berskala Besar dan Normal Baru di Tanah Air kita.

The Shard dan Routemaster, bus merah khas London. Diabadikan jauh sebelum lockdown Britania Raya [Suara.com/Nicholas Ingram].
The Shard dan Routemaster, bus merah khas London. Diabadikan jauh sebelum lockdown Britania Raya [Suara.com/Nicholas Ingram].

Dikutip dari The Independent, warga Inggris atau England kini diperkenankan untuk kembali mengemudi dengan suatu destinasi, sebagai bentuk latihan sehari-hari. Khususnya bagi mereka yang perlu ke lokasi kerja serta berkegiatan di luar ruang. Dan Perdana Menteri mendeskripsikan hal ini sebagai, "Pembatasan kebebasan yang belum pernah kita saksikan dalam kondisi damai maupun perang".

Adapun kesimpulan dari pengumuman seputar kegiatan otomotif di Inggris adalah sebagai berikut:

Baca Juga: Belum Dijerat Sanksi, Warga Tak Punya SIKM Hanya Disuruh Putar Balik

  • Warga England atau Inggris diizinkan mengemudikan mobil untuk pergi bekerja, dan destinasi sesuai pilihan dalam lingkup negaranya sendiri, sebagai bagian dari "latihan menyetir tidak terbatas".
  • Tidak ada batasan jarak tempuh untuk mengemudi, dan sebaiknya warga memang menghindari transportasi umum. Pasalnya masih ada aturan physical distancing dan angkutan umum tersedia dalam kapasitas terbatas. Jalan kaki dan bersepeda juga diperkenankan, namun bermobil adalah sebuah pilihan baik.
  • Akan dilakukan relaksasi atau mungkin penghapusan denda di zona London Congestion Charge dan tempat-tempat parkir, yang akan diurus pemerintah setempat dan pengelola lokasi perparkiran.
  • Kondisi dibolehkannya mobil digunakan mungkin akan membuat beberapa taman terpaksa dijadikan lahan parkir sementara, juga tempat pejalan kaki atau pedestrian. Namun hal ini mesti ditempuh agar tidak timbul kemacetan.
  • Warga mesti bersiap-siap merasakan polusi udara tinggi, karena terjadi lonjakan emisi NOx dan CO2.
  • Kecelakaan lalu lintas sangat berpotensi melonjak pula. Termasuk pejalan kaki dan pesepeda. Artinya layanan gawat darurat di rumah sakit akan meningkat, dan akan terjadi kontak fisik di stasiun pengisian bahan bakar, bengkel, layanan di jalan raya dan seterusnya.

Catatan dari Redaksi: Mari bijaksana menerapkan aturan jaga jarak dengan orang lain atau physical distancing, sekitar 2 m persegi, dan tetap tinggal di rumah kecuali untuk keperluan mendesak seperti berbelanja atau berobat. Selalu gunakan masker setiap keluar rumah dan jaga kebersihan diri terutama cuci tangan rutin. Dengan pengertian saling bantu dan saling dukung, kita bisa mengatasi pandemi Corona Virus Disease atau Covid-19. Suara.com bergabung dalam aksi #MediaLawanCOVID-19. Informasi seputar Covid-19 bisa diperoleh di Hotline Kemenkes 021-5210411 atau kontak ke nomor 081-2121-23119

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI