Suara.com - Perusahaan pembiayaan otomotif FIFGroup mengaku masih mempertimbangkan perihal pembiayaan motor listrik di Indonesia. Chief of Corporate Communication & Corporate Social Responsibillity FIFGroup, Yulian Warman mengatakan bahwa pihaknya pernah melakukan pembicaraan terkait pembiayaan motor listrik. Namun perlu dikaji lebih jauh.
"Kita melihat terlebih dahulu fasilitas yang sudah tersedia seperti apa. Kami sendiri selalu mendukung kemajuan teknologi dan mengikuti perkembangannya," tukas Yulian Warman, saat "Ngobrol Virtual Dulu" (Ngovid) bersama Forwot.
Pada dasarnya, tambah Yulian Warman, FIF pasti akan mengikuti namun bila sudah ada perhitungan yang benar dan sudah menjadi komitmen semua untuk ke arah sana (teknologi motor listrik).
"Kalau sudah ok dari pemerintah dari infrastruktur dan sebagainya pasti kita ikut," tegas Yulian Warman.
Baca Juga: Layanan Bengkel ke Rumah Jadi Primadona Sektor Otomotif Masa Pandemi
Sebelumnya dijelaskannya, fenomena serupa sebenarnya sempat terjadi pada saat kendaraan dengan bahan bakar gas sedang tren. Saat itu, Pertamina menanyakan siap tidak memberikan pembiayaan untuk kendaraan gas.
Akan tetapi kembali lagi pihaknya bertanya seberapa siap fasilitas infrastruktur yang disiapkan Pertamina. Akhirnya mundur tidak jalan.
"Jadi ketika semua siap, masa kami perusahaan pembiayaan tidak membiayai," ujarnya lagi.
Sebagai latar belakang, FIFGroup adalah grup perusahaan yang bergerak di bidang pembiayaan konsumen, terutama pembiayaan motor dan produk-produk elektronik. Grup ini terdiri dari FIFASTRA yang memiliki bisnis utama pada pembiayaan sepeda motor, khususnya motor dengan brand Honda, serta SPEKTRA yang bergerak pada pembiayaan multiguna.
Baca Juga: Program Khusus Otomotif Bagi Nakes, Apakah Efektif Dongkrak Penjualan?
Bila mengikuti program pinjaman FIF, pemilik motor bisa mendapatkan dana tunai dengan jaminan BPKB mobil atau motor. Sistem ini juga sering dikatakan gadai BPKB di mana banyak dilakukan di semua wilayah Indonesia.