Suara.com - Ketua Umum Gaikindo, Yohannes Nangoi berharap pemerintah Indonesia memberikan stimulus kepada industri otomotif di tengah wabah Covid-19. Industri otomotif terpukul cukup parah akibat wabah virus corona dengan penjualan mobil pada April kemarin turun hingga 90 persen.
"Ada beberapa yang kita diskusikan dengan Kementerian Perindustrian (Kemenperin). Jadi kita berharap ada sebuah stimulus yang saat ini sedang kami diskusikan," ujar Nangoi, dalam seminar bertajuk Industry Automotive Perspective di Jakarta, baru-baru ini.
Dalam diskusi yang dilakukan bersama Kemenperin, Nangoi menjabarkan, pihaknya berharap ada relaksasi pajak dari pemerintah. Selain itu proses impor diharapkan dapat dipermudah.
Pasalnya, kata Nangoi, saat ini proses impor sedikit terganggu dengan adanya Covid-19 di negara-negara pengekspor. Hal ini mengakibatkan proses yang harus dilalui menjadi lama.
Baca Juga: Penjualan Mobil Turun Drastis, Gaikindo Akui Sulit Capai Target
"Surat menyuratnya menjadi lama. Jadi disini kita meminta untuk bisa diperpanjang," ungkapnya.
Sebelumnya dikatakan Nangoi, pemerintah telah mengajukan beberapa permohonan terhadap industri otomotif. Di antaranya pemerintah berharap tidak ada pemain industri otomotif yang sampai mundur di tengah pandemi Covid-19.
Selain itu, diharapkan tidak ada pemecatan karyawan dan terakhir adalah masalah tunjangan hari raya yang dapat segera diselesaikan.
"Itu (permohonan pemerintah) sudah coba kita penuhi. Kecuali ada beberapa pekerja kontrak yang masa kontraknya sudah selesai jadi tidak diperpanjang. Dalam hal ini pemerintah memang melihat industri otomotif menjadi industri yang paling mampu bertahan di tengah pandemi," tutup Nangoi.
Baca Juga: Penjualan Mobil di Indonesia pada April Turun 90,63 Persen