Suara.com - Satu persatu pemerintahan di berbagai negara mulai mengendurkan pembatasan-pembatasan akibat pandemi virus cirina. Selama tiga bulan terakhir, seluruh dunia terdampak virus yang menyebabkan berbagai imbas, termasuk hiatusnya produksi motor.
Dilansir dari Rideapart, Filipina, yang sangat ketergantungan dengan sepeda motor sebagai moda transportasi utama disebut terkena imbas yang cukup signifikan apalagi di negara tersebut terdapat lebih dari 1,5 juta sepeda motor terjual setiap tahun, penurunan tajam dalam penjualan selama tiga bulan terakhir tidak terhindarkan.
Untungnya, pemerintah setempat telah memberi lampu hijau untuk dealer sepeda motor dan bengkel untuk melanjutkan operasi, meskipun sebagian, karena pembatasan dikurangi dengan transisi ke Karantina Masyarakat Modifikasi yang Ditingkatkan (MECQ).
Dengan ibu kota negara, Metro Manila, yang beralih ke versi pembatasan yang lebih santai, orang-orang yang mengandalkan sepeda motor untuk kehidupan sehari-hari akhirnya mendapatkan layanan yang sangat dibutuhkan untuk mesin mereka.
Baca Juga: Ubahan Tangki Motor Ini Bikin Warganet Terkejut, Bisa Touring ke Pluto
Namun pemerintah, telah mengkomandoi beberapa pedoman dalam memulai kembali operasi beberapa bisnis di tengah transisi ke penguncian yang lebih santai.
Sebagai permulaan, jarak sosial setidaknya 1,5 meter masih akan ada. Selain itu, pemerintah mendesak perusahaan untuk tidak bertindak terburu-buru dalam melanjutkan operasi, untuk mencegah gelombang kedua infeksi.
Dengan demikian, kita dapat mengharapkan sekitar 50 persen kapasitas, bahkan mungkin lebih sedikit, untuk dealer dan pusat layanan. Terakhir, setiap orang masih diharuskan memakai masker saat berada di luar rumah mereka.
Langkah-langkah berjaga-jaga ini diprediksi bakal menjadi hal normal baru, dan itu bisa memakan waktu yang cukup lama sampai kita kembali ke keadaan semula sebelum wabah.
Baca Juga: Motor Listrik Bertandatangan Jokowi Dilelang Untuk Donasi Covid-19