Suara.com - Ban vulkanisir memang menjadi salah satu solusi di kala ingin ganti ban tapi kantong menipis. Ban vulkanisir sendiri adalah ban bekas yang ditempel kompon baru dan kemudian diberi kembangan lagi agar terlihat seperti baru.
Namun ban vulkanisir sendiri memiliki dampak negatif lho terhadap keselamata pemotor. Lalu bagaimana sih cara mengetahui kalau ban tersebut merupakan ban vulkanisir?
Seperti dilansir dari Wahana Honda, perbedaan ban orisinal dan ban vulkanisir terdapat pada sisi kekuatannya.
Selain itu, perbedaan yang paling mudah untuk digunakan sebagai penanda adalah panjang karet-karet sisa berukuran kecil yang biasa terlihat pada ban baru lebih pendek. Ban-ban orisinal baru memiliki ciri karet sisanya lebih panjang.
Baca Juga: Mirip Ban Mobil, Ban Motor Michelin Tak Lagi Dibungkus Plastik
Harga ban vulkanisir bisa saparuh harga ban orisinal lho. Oleh karenanya kalian hati-hati ketika membeli ban dengan harga murah. Jangan-jangan itu ban vulkanisir.
Perbedaan yang lain terpadat pada letak logo indikator keausan.
Pada ban orisinal baru, logo tersebut terletak di bagian pinggir yang berdekatan dengan tapak ban. Sedangkan pada ban vulkanisir, logo tersebut sejajar dengan alur ban.
Risiko menggunakan ban vulkanisir salah satunya yakni ban lebih cepat habis atau gundul.
Selain itu, tingkat kenyamanan dari ban vulkanisir juga tidak sebaik ban orisinal. Memang di awal penggunaan tidak akan terasa, akan tetapi saat sudah dipakai dalam jangka waktu tertentu maka akan terasa kurang nyaman.
Baca Juga: Musim Hujan, Ini Manfaat Kurangi Tekanan Angin Pada Ban Motor