Suara.com - Komponen mobil kerap kali menjadi benda yang mudah dijangkau tikus. Alasannya mengapa mereka mengokupansi area ini, karena satwa pengerat itu menyukai tempat hangat buat bersarang. Jadi perhatikan saja, apakah mobil aman dari serbuannya saat berlangsung Pembatasan Sosial Berskala Besar. Yaitu mobil diistirahatkan dan keluarga pemiliknya lebih banyak di rumah.
Head of After Sales & CS Operation Group PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), Boediarto mengatakan, mobil itu bisa hangat bila selesai digunakan, dan pasti lembap saat hujan turun.
"Ini jadi akumulasi yang menjadi daya tarik untuk Tikus. Jadi dia tidak masuk rumah, namun masuk mobil. Ttu bisa. Konsumen sudah ada yang mengalami ini," ujar Boediarto, saat video cenference bersama awak media, baru-baru ini.
Untuk cara mencegahnya, tambah Boediarto, sebenarnya cukup mencuci bersih bagian interior juga bagian kolong mobil. Kalau diperlukan di pasaran juga tersedia anti-rat spray, bisa dipakai di kolong mobil atau ruang mesin.
Baca Juga: Begini Wasiat Kepala Suku Amazon Sebelum Meninggal Akibat Covid-19
"Karena beberapa kasus yang kami terima laporan, tikusnya berdomisili di area mesin," kata Boediarto.
Mengingat mobil rawan dijadikan tempat kost tikus, Boediarto menyebutkan setelah mobil dipakai sebaiknya segera dibersihkan bagian interior dari bekas tumpahan minuman atau makanan. Jadi bagian eksterior dicuci, dan bagian interior dibersihkan total.
"Indera penciuman tikus itu dahsyat, jarak jauh bekas makanan ia bisa tahu," terangnya.
Selain itu, cara lain untuk mencegah tikus datang menghampiri mobil, Boediarto menyarankan untuk menabur kapur barus karena aromanya kurang disukai oleh tikus. Sehingga hewan pengerat ini akan malas datang.
"Ada juga produk di dealer kami, namanya anti bacteriial, ini bisa membuat interior jadi segar. Karena sifatnya membunuh bakteri yang berpotensi menimbulkan bau," tutup Boediarto.
Baca Juga: Ilmuwan Sebut Mars Masih Aktif Secara Vulkanik