Suara.com - April 2020 sepertinya menjadi bulan yang berat bagi industri otomotif di Indonesia, termasuk PT Toyota Astra Motor (TAM) yang harus mengalami penurunan penjualan sebesar 52 persen dari bulan sebelumnya.
"Untuk Toyota retail, 8.443 unit. Kalau bulan lalu 'kan angkanya 17.787 unit. Jadi penurunannya mungkin setengah (dari bulan sebelumnya)," papar Anton Jimmi Suwandy, Direktur Pemasaran PT TAM, melalui video conference baru-baru ini.
Kendati demikian, kontribusi penjualan Toyota diakui lebih banyak berasal dari daerah. Jakarta yang biasanya berkontribusi lebih dari 30 persen justru mengalami penurunan.
Baca Juga: Mobil Klasik Polisi Ganteng Gariz Luis Bakal Dilego, Berapa Harganya?
"Kalau Jakarta itu malah menurun. Kira-kira sekarang dua ribuan unit, atau hanya sekitar 25 persenan, biasanya dia di atas 30 persen kontribusinya," terang Anton Jimmi Suwandy.
Selain itu, bila dibandingkan penjualan Toyota pada periode yang sama tahun sebelumnya, tercatat pembuat mobil asal Jepang ini mampu memasarkan sebanyak 26.000 unit.
Diakuinya, bulan-bulan seperti ini sebenarnya penjualan situasi menjelang lebaran. Bahkan biasanya menjadi salah satu momen puncak penjualan produk mereka.
"Memang jadi cukup jauh perbedaaanya, jadi itu saya bilang market itu berubah," papar Anton Jimmi Suwandy.
Penurunan penjualan di bulan April sebenarnya tidak hanya dirasakan Oleh Toyota. Sebelumnya, PT Honda Prospect Motor (HPM) mengaku mengalami penurunan penjualan mobil sebesar 82 persen.
Baca Juga: Begini Penampakan Kereta Api Luar Biasa
Disampaikan oleh Business Inovation and Marketing & Sales Director PT HPM, Yusak Billy mengatakan penurunan penjualan didorong oleh pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sebagai upaya pencegahan penyebaran Virus Corona jenis baru atau Covid-19.