Suara.com - April 2020 menjadi bulan yang berat bagi industri otomotif di Indonesia, termasuk oleh PT Honda Prospect Motor (HPM) yang harus mengalami penurunan penjualan mobil sebesar 82 persen.
Business Inovation and Marketing & Sales Director HPM, Yusak Billy mengatakan penurunan penjualan didorong oleh pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sebagai upaya pencegahan penyebaran virus corona baru atau Covid-19.
"Memang sangat berat di bulan April kemarin, jualan kami hanya 18 persen dibandingkan tahun lalu. Jadi turun sebesar 82 persen," ujar Yusak Billy saat ngobrol virtual dulu (Ngovid) bersama Forwot, Jumat (8 April 2020).
Ia menambahkan, penjualan mobil Honda di Indonesia tinggal 1.855 unit untuk retail sales. Untuk wholesales, pencapaiannya hanya 10 persen atau 1.183 unit dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Baca Juga: Perpanjang Penutupan Aktivitas Pabrik, Honda Andalkan Stok untuk Ekspor
Sementara itu pencapaian retail pada periode Januari-April 2020 mencapai 37.033 unit atau turun sekitar 27 persen dibandingkan tahun lalu. Pencapaian tahun lalu, Januari-April 2019 adalah 50.457 unit.
"Jadi sangat berat, retailnya turun 82 persen dan untuk wholesales turun 90 persen. Seperti kita ketehaui aktivitas konsumen terbatas, lalu perekenomian turun sekali. Jadi pencapaian kami seperti itu," ungkap Billy.
Saat ini lanjut Billy, fokus HPM di masa pandemi adalah layanan layanan purnajual. Jadi konsumen bisa dilayani dalam hal perawatan kendaraan.
"Kami lakukan home service, pick up service, dan jika harus datang ke diler akan ada protokol khusus sesuai dengan aturan selama Covid-19. Fokus kami saat ini di situ," tutup Billy.