Suara.com - China tetap menjadi barometer penting bagi para produsen otomotif dunia, mengingat posisinya sebagai pasar kendaraan bermotor terbesar. Karena itu, melakukan investasi di negara ini banyak dilakukan oleh para pabrikan.
Kali ini adalah BMW Group. Dikutip kantor berita Antara dari kantor berita Xinhua pada Jumat (8/5/2020), BMW Group siap melakukan investasi sekitar 620 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp9,3 triliun di China. Adapun peruntukannya adalah pembangunan pabrik baru di Shenyang, Provinsi Liaoning.
Rencananya, investasi akan digunakan untuk pembangunan gedung baru dari pabrik milik BMW Brilliance Automotive (BBA), yaitu perusahaan patungan antara BMW Group dengan China Automotive Holdings. Selain menjadi pabrik, bangunan juga akan dialokasikan menjadi pusat pengembangan dan manufaktur BMW secara global. Dan rencananya akan selesai dibangun pada 2022.
Sebagai catatan, pada 27 Februari 2020, BBA telah memproduksi 3 juta unit mobil di Shenyang Plant. Hal ini ditandai dengan meluncurkan sebuah mobil plug-in hybrid dari jalur produksinya.
Baca Juga: Banyak Diburu, Suzuki Jimny Selisih Rp100 Juta di Marketplace
Sejak peluncuran BBA pada 2003, BMW menginvestasikan lebih dari 52 miliar yuan di Shenyang, serta menyelesaikan pembangunan dua pabrik kendaraan. Satu pabrik powertrain dan satu pusat penelitian dan pengembangan. Selain menjadi pasar mobil terbesar di dunia, China juga merupakan pasar terbesar bagi BMW. Pada 2019, perusahaan bernama panjang Bayerische Motoren Werke ini menjual lebih dari 720.000 unit mobil.