Status PSBB Membuat Harga Jual Mobil Bekas Ikut Rontok

Jum'at, 08 Mei 2020 | 14:00 WIB
Status PSBB Membuat Harga Jual Mobil Bekas Ikut Rontok
Ilustrasi mobil bekas atau mobkas [Shutterstock].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sektor pasar mobil bekas ayau mobkas menjadi salah sektor yang terdampak pandemi Virus Corona jenis baru atau Covid-19. Business Development Head PT Suzuki Indomobil Sales, Hendro Kaligis mengatakan bahwa penjualan mobkas sebelum dinyatakan pandemi dan setelah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sangatlah berbeda.

"Setelah diumumkan PSBB tidak ada penjualan. Paling customer lama yang sudah pesan di follow up, kalau customer baru tidak ada," kata Hendro Kaligis dalam acara "Ngobrol Virtual Dulu" (Ngovid) bersama Forum Wartawan Otomotif atau Forwot.

Mobil bekas City Car Suzuki. [Suzuki]
Mobil bekas City Car Suzuki. [Suzuki]

Hendro Kaligis menambahkan bahwa industri mobil bekas atau mobkas termasuk yang terkena dampak sangat dalam akibat pandemi dan PSBB. Mungkin angka pastinya belum diketahui. Karena memang industri mobkas datanya tidak terorganisir.

"Beberapa teman dari bursa menyampaikan bisa turun sampai 80 persen, dan kami juga turunnya sama sampai 80 persen," terang Hendro Kaligis.

Baca Juga: Sri Mulyani Usul Warung Kelontong Hingga PKL Dapat Bantuan Pemerintah

Kendati demikian, bila dilihat dari data penjualan mobil bekas Suzuki di Auto Value, bulan Maret 2020 sebenarnya mengalami kenaikan. Bahkan bisa dikatakan pencapaian tertinggi dalam satu tahun terakhir.

"Jualannya tidak turun malah naik. Saat itu kami sudah confidence akan survive, Maret naik hampir 70 persen dari Februari. Tapi ternyata di akhir Maret dan puncaknya PSBB, penjualan tiarap semua," ujar Hendro Kaligis.

Pada Januari, penjualan mobil bekas memang cukup baik, tapi kembali turun di Februari. Maret itu istimewa karena kembali naik, Jakarta dan Cirebon jadi kota dengan kontribusi tertinggi.

Berdasarkan data dari teman-teman mitra mobil bekas, dampak banjir Januari membuat prospek tidak ada. Jadi efeknya dirasakan sampai ke Februari.

"Di April pembelian turun 80 persen. Kalau jualan turun 70 persen, dari biasanya sekitar 50 unit jadi hanya belasan unit saja," tutup Hendro Kaligis.

Baca Juga: Hari Ini, 26 Tahun Lalu, Driver F1 Roland Ratzenberger Dimakamkan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI