Suara.com - Nama dari sebuah perusahaan otomotif, khususnya mobil, memang tak sembarangan dipilih. Pasti setiap nama memiliki arti dan filosofi yang cukup bermakna sesuai dengan gagasan sang pendiri.
Biasanya penamaan ini menggunakan bahasa tempat di mana perusahaan tersebut lahir. Maka pantas saja jika penyebutan dan aksennya sering kali tak mudah diucapkan oleh orang-orang di dunia.
Seperti dilansir dari Autoevolution, ternyata tak cuma orang Indonesia kesulitan menyebutkan nama perusahaan otomotif ternama di Eropa. Sebagian orang di Amerika Serikat pun mengalaminya.
Hal itu diketahui melalui riset lembaga data bernama Zebra Technologies. Mereka melibatkan seribu responden selama proses penelitian.
Baca Juga: Mobil Dr Tirta Kerampokan dengan Modus Pecah Kaca, Begini Tips Mencegahnya
Responden dikelompokkan sesuai usia, berdasarkan demografis Google. Hasilnya, para milenial dan Gen Z masih mampu menyebutkannya, sedang Baby Boomers tidak.
Berdasarkan data yang diterbitkan bulan lalu itu, Volkswagen disebut menjadi merek mobil yang paling susah dieja. Sebanyak 54 persen orang Amerika salah menyebutkannya. Mereka menyebut merek itu dengan ejaan Volkswagon (50 persen), sisanya yakni Volkswagen dan juga Volxwagon.
Bahkan, merek mobil lain yakni Ferrari yang terkesan mudah pun masih banyak yang salah eja. Mereka yang mengeja secara benar adalah responden berusia 18 sampai 24 tahun, yakni sekitar 65 persen. Jumlah tersebut didominasi para laki-laki, sedangkan responden perempuan sangat sedikit.
Tak hanya Volkswagen dan Ferrari, Lamborghini dan Porsche juga menjadi merek yang masuk dalam survey. Keduanya pun susah dieja masyarakat Amerika, khususnya generasi tua dan perempuan.
Namun, tingkat ketepatan eja dua merek tersebut, jauh lebih tinggi dibandingkan Volkswagen dan juga Ferrari.
Baca Juga: Mobil Dokter Tirta Dibobol, Dokumen Uji APD Dibawa Kabur Pelaku
Nah, jadi bukan cuma di Indonesia saja yang salah pengejaannya, kan?