Suara.com - Chief Executive Officer (CEO) Tesla Incorporation, Elon Musk belum berselang kembali mengungkapkan pernyataan yang kontroversial. Kali ini berkaitan dengan status lockdown yang diberlakukan di Amerika Serikat.
Elon Musk mengatakan bahwa tidak boleh meninggalkan rumah dan akan ditangkap jika mereka melakukannya adalah suatu hal fasis.
"Ini bukan demokratis, bukan pula kebebasan. Berikan orang kembali kebebasan mereka," cuit Elon Musk melalui akun Twitter, dikutip dari CNBC International.
Sebenarnya Negeri Paman Sam tidak melakukan apa yang disebutkan bos Tesla itu. Perintah lockdown di California dan negara bagian Amerika Serikat lainnya tak sepenuhnya melarang orang meninggalkan rumah.
Baca Juga: Kompetisi Terhenti, Wasit Cantik Rusia Banting Setir Jadi Perawat
Tidak ada pula ancaman penjara atas tindakan itu. Warga hanya diminta untuk membatasi perjalanan dan kegiatan mereka untuk memutus mata rantai penyebaran Virus Corona atau Covid-19.
Sebelumnya, dikutip dari Reuters, Tesla menyatakan berhasil mencatat keuntungan sepanjang kuartal pertama 2020. Hal ini tentunya berbanding terbalik dengan penurunan yang dirasakan seluruh merek otomotif di tengah pandemi Covid-19.
Bahkan disebutkan, pencapaian ini merupakan perolehan laba kuartal ketiga berturut-turut yang didapat produsen mobil listrik Amerika Serikat itu.
Keuntungan Tesla diumumkan sehari setelah kompetitor utamanya, Ford Motor Company melaporkan kerugian kuartal pertama sebesar 2 miliar dolar AS.
Catatan dari Redaksi: Jika merasakan gejala batuk, sakit tenggorokan dan demam, informasi seputar Coronavirus Disease (Covid-19) bisa diperoleh di Hotline Kemenkes 021-5210411 atau kontak ke nomor 081-2121-23119. Terapkan imbauan tetap tinggal di rumah, dan jaga jarak atau physical distancing, minimal dua meter persegi. Selalu gunakan masker setiap keluar rumah. Bersama-sama, kita bisa mengatasi pandemi Covid-19. Suara.com bergabung dalam aksi #MediaLawanCOVID-19
Baca Juga: Risiko Sebarkan Virus, Ilmuwan Sebut Smartphone Harus Rutin Dibersihkan