10 Cara Rawat Helm Sepeda Motor, Nomor 9 Bikin Terhindar dari Penyakit

Rabu, 29 April 2020 | 15:35 WIB
10 Cara Rawat Helm Sepeda Motor, Nomor 9 Bikin Terhindar dari Penyakit
Membersihkan helm dengan kain microfiber. Sebagai ilustrasi [Shutterstock].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Setiap pengendara sepeda motor wajib menggunakan helm sebagai salah satu perlengkapan wajib mengaspal. Dengan penggunaan yang tepat, pengguna akan terlindung dari risiko benturan. Di sisi lain, agar nyaman dan kerasan dengan helm di kepala, peranti keselamatan ini perlu dirawat.

Sembari mempergunakan waktu #DiRumahAja, mari bersihkan helm agar bisa terus berfungsi optimal. Jangan lupa, perawatan juga mesti dilakukan secara rutin.

"Dengan melakukan perawatan, tentunya kualitas helm akan selalu terjaga sehingga memberikan kenyamanan saat digunakan," jelas Johanes Lucky, Safety Riding Manager PT Astra Honda Motor (AHM).

Helm dilengkapi intercom kerap digunakan saat touring. Sebagai ilustrasi [Shutterstok].
Helm dengan padding dan intercom. Sebagai ilustrasi [Shutterstok].

Berikut beberapa tips dalam merawat helm sepeda motor agar tetap dalam kondisi prima dan juga safety. Mari kita telaah bersama:

1. Bersihkan lapisan luar helm berikut kaca helm jika sudah terlihat kusam atau terkena kotoran, debu atau hujan dengan kain serat halus atau microfiber serta shampoo atau sabun khusus perawatan helm. Penggunaan kain dengan serat halus seperti kain micro fiber bisa mencegah lecet akibat proses pembersihan.

Baca Juga: Negatif Covid-19, 359 ABK MV Explorer Dream Tetap Jalani Karantina di Hotel

2. Hindari penggunaan pembersih kaca untuk membersihkan visor helm karena biasanya pembersih kaca mengandung amonia yang dapat merusak polikarbonat pada visor yang berdampak menurunnya tingkat kejernihan visor helm.

3. Gunakan cotton bud untuk membersihkan bagian helm yang sulit dijangkau seperti lubang ventilasi pada helm yang bertujuan untuk menjaga sirkulasi udara pada helm agar tidak terhalang oleh kotoran.

4. Lapisan tengah helm cukup dilap dengan kain microfiber kering dan hindari menyiram lapisan tengah dengan air karena dapat menurunkan kualitas daya redam styrofoam, mengurangi kekuatan perekat styrofoam pada helm, juga dapat menimbulkan jamur apabila proses pengeringan tidak dilakukan secara maksimal.

5. Untuk lapisan dalam portable, dapat dilepas semua lapisan dalam helm kemudian rendam dan cuci menggunakan tangan, hindari penggunaan sikat karena bisa merusak kain pelapisnya. Kemudian bilas hingga bersih lalu keringkan dengan cara dijemur. Jangan gunakan pemanas karena panas berlebih dapat merusak kualitas busa helm.

Laman berikutnya adalah lanjutan dari langkah-langkah membersihkan helm, termasuk melindungi penggunanya dari sakit kulit.

Baca Juga: Ditawar Mahal Andre Taulany, Ini Cerita Rano Karno Tentang Opletnya

6. Untuk lapisan dalam permanen gunakan air hangat dan shampoo khusus atau sabun, kemudian masukkan helm dengan posisi seperti saat digunakan (jangan posisi terbalik). Buka visor (tanpa dilepas) dan gunakan jari untuk menggosok lapisan dalamnya.

Kemudian angkat helm dan bilas sehingga tidak ada sisa shampoo atau sabun yang masih menempel. Tekan busa helm perlahan untuk menghilangkan sisa air dan lakukan pengeringan.

Perlengkapan mandi bayi: baby oil, sampo bayi, sabun cair bayi, sponge, dan handuk. (Shutterstock)
Baby oil bisa digunakan untuk melumasi engsel tali helm dan engsel visor. Sebagai ilustrasi [Shutterstock].

7. Lumasi bagian engsel helm seperti engsel tali helm dan engsel visor menggunakan pelumas helm atau baby oil sehigga fungsi engsel tetap maksimal.

8. Setelah helm bersih, untuk tetap menjaga kualitasnya lapisi dengan pelapis khusus helm sehingga tetap berkilau dan terjaga kualitas catnya.

9. Untuk mengurangi jumlah keringat yang terserap oleh lapisan dalam atau padding helm, saat berkendara gunakan helmet liner atau helmet cup. Bekas keringat menimbulkan bau tidak sedap dan menimbulkan jamur.

10. Setelah helm digunakan jangan langsung masukkan ke dalam tas karena helm yang lembap menimbulkan bau tidak sedap dan bisa mengakibatkan berjamur.

Dengan melakukan perawatan ini, dampak negatif seperti penyakit jamur kulit akibat menggunakan perlengkapan berkendara yang kotor, bau tidak sedap yang ditimbulkan dari keringat, menurunnya kualitas helm serta ketidaknyamanan dalam penggunaan helm bisa dihindari.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI