Suara.com - Pelbagai bidang industri di seantero Britania Raya, termasuk sektor otomotif berjibaku menghadirkan ventilator untuk mempercepat penanganan Virus Corona jenis baru atau Covid-19. Keinginan mereka ini dilandasi keinginan bahwa pasien mesti lebih cepat memperoleh penanganan, dengan kelengkapan alat bantu pernapasan atau ventilator.
Gabungan industri dari Negara Ratu Elizabeth II dengan Perdana Menteri Boris Johnson itu menyatakan kesanggupan mereka dalam menyiapkan 20 ribu ventilator yang akan didistribusikan ke pelbagai rumah sakit di pelbagai penjuru Britania Raya. Mulai Inggris, Wales, Skotlandia, sampai Irlandia Utara.
Untuk sektor otomotif, salah satu pabrik Ford di Dagenham, pantai timur London, yang beberapa saat lalu berhenti berproduksi dibuka kembali. Di situlah dilakukan serangkakan pengujian dan perakitan beberapa alat kesehatan atau alkes.
"Kami memiliki kemampuan untuk menghasilan peralatan lebih banyak jika diminta. Kami akan menjalankan lini produksi," kata Dick Elsy, yang memimpin konsorsium Ventilator Challenge UK, sebagaimana dikutip dari Reuters.
Baca Juga: Larangan Mudik, Daftar 9 Pintu Masuk Jatim yang Dijaga Ketat Jumat Ini
Keterlibatan pabrikan otomotif dalam pembuatan alat kesehatan sebenarnya bukan hal baru. Dengan memiliki kapasitas produksi berskala besar, industri otomotif dinilai sangat mampu untuk memproduksi alat kesehatan.
Contohnya sudah bisa disimak seperti dilakukan pabrikan Ferrari di Maranello, Italia, yang menjahit masker kain, serta mengubah katup masker selam Mares menjadi ventilator untuk pasien Covid-19. Sementara bersama Decathlon memproduksi goggles sebagai bagian dari Alat Pelindung Diri (APD) para petugas medik.
Demikian pula Renault, Tesla, serta pelbagai raksasa otomotif dunia yang saling berbagi kemampuan menciptakan peranti dalam perang melawan pandemi global ini.
Di Indonesia, sebelumnya Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mendorong berbagai industri untuk turut memproduksi APD yang akan dipasok bagi para tenaga kesehatan dalam menangani pasien positif Covid-19.
Menperin juga mendorong produsen otomotif di dalam negeri untuk bisa ikut memproduksi alkes seperti ventilator atau alat bantu pernapasan, yang sangat krusial dalam merawat pasien Covid-19.
Baca Juga: Pemotor Tak Pakai Helm dan Masker Saat PSBB, Wawalkot Depok: Prihatin Saya
"Untuk supply ventilator, akan dibuat prototipe sederhana yang dapat diproduksi massal, melalui kerja sama antara industri otomotif dengan industri komponen," ujar Agus Gumiwang Kartasasmita, dalam keterangannya.
Lebih lanjut dikatakannya, sebagai bentuk dukungan kepada pelaku industri agar bisa berproduksi, pemerintah telah menerbitkan stimulus ekonomi kedua, berupa pembebasan sementara bea masuk bahan baku industri, kemudahan proses impor bahan baku, serta penjaminan ketersediaan pasokan pangan strategis.
Catatan dari Redaksi: Jika merasakan gejala batuk, sakit tenggorokan dan demam, informasi seputar Coronavirus Disease (Covid-19) bisa diperoleh di Hotline Kemenkes 021-5210411 atau kontak ke nomor 081-2121-23119. Terapkan imbauan tetap tinggal di rumah, dan jaga jarak atau physical distancing, minimal dua meter persegi. Selalu gunakan masker setiap keluar rumah.