Mulai Jahit Masker sampai Pemilik Bengkel, Semua Melawan Covid-19

Kamis, 23 April 2020 | 20:43 WIB
Mulai Jahit Masker sampai Pemilik Bengkel, Semua Melawan Covid-19
Ilustrasi Virus Corona [Pixabay]/emmagrau].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Coronavirus Disease atau Covid-19 telah menjadi pandemi global serta menuntut penanganan serius dari pelbagai pihak. Di Indonesia, setiap warga negara perlu disiapkan agar memahami bahaya virus yang menyerang saluran pernapasan ini.

Selain itu, peran badan-badan pemerintahan terkait, instansi, yayasan, sampai relawan menempati porsi penting dalam keberhasilan meredam jatuhnya pasien karena serangan penyakit itu.

PT Astra International Tbk lewat SATU Indonesia juga ikut berjuang bersama melawan penyebaran Covid-19. Selain mendonasikan 4.800 masker surgical, 120 kotak vitamin dan 1.200 sarung tangan, para penerima apresiasi SATU Indonesia berkolaborasi dan terjun langsung memberikan donasi sampai informasi terkait Covid-19.

Ilustrasi masker kain. [Shutterstock]
Ilustrasi masker kain. [Shutterstock]

Contohnya seperti Muhammad Aripin. Sejak muncul pandemi Covid-19, ia mencetuskan ide untuk menjahit masker kain dan dibagikan secara gratis bagi yang membutuhkan. Kekinian, jumlahnya sudah tembus 15 ribu masker kain.

Baca Juga: Cara Membuat Website Gratis, Bisa Dikerjakan Sendiri dengan Cepat

"Kami bagikan masker kain kepada keluarga pasien rumah sakit, petugas kebersihan, pengemudi ojek online, wartawan, kepolisian, dan siapapun yang perlu. Alhamdulillah, sehari bisa lebih dari 400 masker kain dibagikan," papar Muhammad Aripin, salah seorang penerima apresiasi Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards tahun 2016 kategori Kewirausahaan.

Dalam usaha pembuatan masker kain ini, Muhammad Aripin mengandalkan para penjahit dari Rumah Kreatif dan Pintar. Sebuah yayasan yang ia dirikan dan berfokus pada pemberdayaan kaum marjinal, termasuk penjahit penyandang disabilitas tuna rungu.

Selain Muhammad Aripin masih ada Mansetus Kalimantan Balawala (penerima apresiasi SATU Indonesia Awards 2010 kategori Kesehatan). Ia adalah pemilik bengkel otomotif yang berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan di Larantuka, Kabupaten Flores Timur, untuk mengedukasi masyarakat tentang pencegahan pandemi Covid-19. Caranya, dengan touring bermotor dan menyampaikan informasi .

Selanjutnya, masih banyak penerima SATU Indonesia yang menjawab tantangan Covid-19. Berikut adalah beberapa di antaranya:

  • Trisno (penerima apresiasi SATU Indonesia Awards 2015 kategori Lingkungan) penggerak Kampung Berseri Astra Desa Wisata Tanon, di kaki Gunung Telomoyo, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Ia menyebarkan informasi dan mengumpulkan data masyarakat dengan data teknologi terkini seperi link Google Forms dan voice notes melalui aplikasi Whatsapp.
  • Triana Rahmawati (penerima apresiasi SATU Indonesia Awards 2017 kategori Kesehatan) yang fokus pada pemberian sembako untuk panti jompo di wilayah asalnya, Solo.
  • Resika Caesaria (penerima apresiasi SATU Indonesia Awards 2015 kategori Kewirausahaan) dari Banyumas, yang membagikan masker dan hazmat secara gratis kepada rumah sakit dan siapapun yang membutuhkan.
  • Yoga Andika (penerima apresiasi SATU Indonesia Awards 2016 kategori Pendidikan) memberikan edukasi Covid-19 kepada masyarakat di Pasar Tosari, Kabupaten Probolinggo, karena saat ini pasar masih beroperasi seperti biasa.
  • Ratna Indah (penerima apresiasi SATU Indonesia Awards 2011 kategori Kesehatan) yang bertugas sebagai penyuluh kesehatan di Kabupaten Pasuruan mengedukasi masyarakat mengenai Virus Corona secara door-to-door.
  • A'ak Abdullah (penerima apresiasi SATU Indonesia Awards 2010 kategori Lingkungan) melakukan penggalangan dana untuk hand sanitizer dan tangki penyemprot disinfektan untuk masyarakat di Kabupaten Lumajang.
  • Ahmad Hasyim (penerima apresiasi SATU Indonesia Awards 2019 kategori Kelompok), menggalang dana untuk membagikan alat pelindung diri, vitamin dan makanan bagi para perawat yang bertugas di beberapa rumah sakit di Malang.
  • Dani Ferdian (penerima apresiasi SATU Indonesia Awards 2015 kategori Kesehatan), dokter muda bersama tim Volunteer Doctors-nya membuat program edukasi melalui podcast agar mudah dibagikan, juga memprakarsai situs bantumedis.com untuk mendata, mengumpulkan donasi, dan membagikan APD.
  • Asto Dadut (penerima apresiasi SATU Indonesia Awards 2017 kategori Pendidikan), pemuda asal Tambolaka, Kabupaten Sumba Barat Daya memberikan penyuluhan kepada masyarakat serta penggalangan donasi untuk memberikan APD kepada tenaga medis di Sumba.
  • Marwan Hakim (penerima apresiasi SATU Indonesia Awards 2013 kategori Pendidikan) untuk penyuluhan Covid-19 kepada para santri di Lombok.
  • Rosmiati (penerima apresiasi SATU Indonesia Awards 2012 kategori Kesehatan), yang mesti naik perahu di Kabupaten Indragiri Hilir, Riau, agar bisa memberikan penyuluhan tentang Covid-19.
  • Rosmiati, bidan di Talanganau, Sumatra Barat dan Hardinisa Syamitri (penerima apresiasi SATU Indonesia Awards 2013 kategori Kesehatan), yang mendatangi rumah warga menyampaikan informasi Covid-19.
  • Mohammad Afifi (penerima apresiasi SATU Indonesia Awards 2019 kategori Kesehatan), seorang dokter alumnus Universitas Jambi. Ia memberikan edukasi ke pesantren-pesantren terkait pentingnya gaya hidup sehat dan bersih untuk mencegah Covid-19.

Semoga kehadiran mereka turut mempercepat putusnya rantai pandemi Covid-19 dan menjadi sebuah teladan bagi kaum muda di Tanah Air. Semangat mereka dalam berjuang memerangi Covid-19 sejalan dengan cita-cita Astra untuk sejahtera bersama bangsa. Demikian disebutkan dalam rilis sebagaimana diterima Suara.com.

Baca Juga: Takut Tertular, Ambulans Berisi Jasad Dokter Korban Covid-19 Diamuk Massa

Dan berbicara tentang SATU Indonesia, tahun ini pendaftaran 11th SATU Indonesia Awards 2020 dibuka hingga 2 Agustus 2020. Silakan disimak melalui www.satu-indonesia.com.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI