Suara.com - Wabah virus corona memang membuat beberapa kalangan mengalami penurunan pendapatan, termasuk driver ojek online atau ojol.
Sejumlah driver ojek online (ojol) dan taksi online (taksol) menjerit karena pendapatan mereka menurun drastis sejak wabah ini menyebar di Indonesia.
Berbagai kisah pilu ojol dan taksol pun memenuhi beranda di media sosial. Ada yang kisahnya diusir dari kontrakan. Ada juga kisah dimana salah seorang driver taksol bunuh diri.
Berikut beberapa kisah miris para driver ojol dan taksol, yang dirangkum dari berbagai sumber.
Baca Juga: 5 Potret Kawin Silang Motor Matik dengan Moge, Keren Kalau Benar Ada
1. Ojol dan Keluarganya Diusir dari Kontrakan.
Driver ojol satu ini harus rela tidur di pelataran ruko di Jalan Kartini, Depok. Ojol beserta istri dan 2 anaknya harus tidur di sana lantaran ia diusir dari kontrakan karena belum bayar kontrakan.
Ojol tersebut sepertinya kesulitan untuk mencari nafkah di saat sepi orderan karena wabah virus corona ini. Beruntung rekannya kemudian membawa keluarga ini tinggal di basecamp mereka untuk sementara waktu.
2. Kebingungan Biaya saat Istri Masuk Rumah Sakit.
Kisah pilu menghampiri ojol satu ini. Seorang ojol dibikin pusing karena istrinya dirawat di rumah sakit. Ia bingung mencari biaya rumah sakit dari mana lagi kalau sepi orderan begini.
Baca Juga: Viral Rombongan Moge Kabur saat Razia, Warganet: Motor Doang yang Gede
3. Ditipu Penumpang Rp 700 Ribu
Sungguh tega sekali penumpang menipu ojol sampai Rp 700 ribuan di saat sepi orderan. Kisah ini menimpa seorang ojol bernama Mulyono.
Mulyono mengantarkan penumpang dari Purwokerto hingga Solo. Namun saat sampai tujuan ia harus menerima nasib apes karena penumpang tidak membayar jasanya.
Belakangan simpati ke Mulyono mengalir deras dari berbagai pihak sementara si penipu pun sudah tertangkap.
4. Jual Ponsel untuk Bayar Kredit Motor.
Seorang ojol bernama Dannies Mutiara Adi (28) harus menjual ponsel miliknya demi bisa membayar cicilan motornya. Di saat pandemi corona ini, ia merasa sepi orderan.
Ia mengaku kalau penghasilannya hanya Rp 40-70 ribu dalam sehari. Ia merasa pendapatannya tersebut tak cukup untuk membayar cicilannya sehingga ia memilih menjual ponsel miliknya.
5. Kena Order Fiktif Hingga Rp 1,8 Juta
Di saat orderan sepi, beberapa driver ojol ini malah kebanjiran orderan. Tapi semua orderan yang diterima fiktif. Ojol-ojol tersebut harus merugi Rp 1,8 juta.
Padahal di saat pandemi virus corona ini, para ojol menanti orderan. Eh, masih ada yang suka jahil.
6. Bunuh Diri Tak Kuat Bayar Cicilan
Kisah sopir taksol bernama Juna Lismi harus mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Pria berusia 32 tahun ini memilih gantung diri karena tak kuat membayar cicilan mobilnya.
Penghasilannya selama ia bekerja belum cukup melunasi mobilnya. Apalagi di saat pandemi corona yang membuat orderan sepi ini.