Suara.com - Produsen otomotif terus berbenah dalam memasarkan produk-produk unggulannya kepada calon konsumen. Salah satunya dengan kiat meninggalkan cara konvensional. Gantinya adalah penjualan online.
Cara baru ini ini cukup marak, dan apakah lambat laun akan mengikis pekerjaan para tenaga penjual atau sales?
Menanggapi hal ini, Digital Marketing Manager DFSK Indonesia, Angga Adhikresna mengatakan, tenaga penjual sejauh ini masih tetap diperlukan.
"Hilang sih tidak, tapi kalau menurut kami akan pindah platform. Namun hal ini masih lama lah menurut kami. Soalnya kalau kita lihat di negara-negara berkembang lain juga masih tetap butuh sales," ujar Angga Adhikresna, dalam bincang virtual bersama awak media, baru-baru ini.
Baca Juga: Jadwal KA Prameks Dikurangi Mulai 20 April, Tinggal 8 yang Beroperasi
Lebih lanjut, Angga Adhikresna menambahkan, saat ini pemasaran mobil melalui platform digital memang sangat efektif. Karena konsumen akan menggali informasi produk seperti review kelebihan atau kekurangan dari produk yang mereka minati.
"Biasanya generasi milenial itu percaya dari informasi yang mereka dapat. Tapi tetap ada juga yang setelah mereka lihat review mereka biasanya datang ke dealer ngecek mobilnya dan lakukan tes drive baru beli," kata Angga Adhikresna.
Peralihan konsumen juga pernah diungkap oleh iCar Asia. Melalui data yang dipaparkan setiap bulannya terdapat 6 juta orang yang mengunjungi situsnya, dan ada sedikit irisan audiensi yaitu sekitar 20 persen menurut Similar Web.
Jumlah ini menjadi peluang besar terus tumbuhnya sistem jual beli online di Tanah Air yang memudahkan konsumen mendapatkan mobil dengan cara mudah tanpa harus mendatangi dealer.
Baca Juga: Warganya Bandel, Rwanda Gunakan Drone Tangkap Pelanggar Karantina Covid-19