Ganti Ban Beda Merek, Amankah?

Sabtu, 18 April 2020 | 17:51 WIB
Ganti Ban Beda Merek, Amankah?
Ilustrasi pria mengganti ban mobil [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ganti ban mobil yang aus atau botak sudah pasti menjadi hal wajib bagi pemilik mobil. Pasalnya kondisi ban yang baik menjadi faktor penunjang keselamatan di jalan raya.

Namun sayangnya ban mobil yang aus sering kali tidak bersamaan. Alhasil tak jarang pemilik harus menggantinya secara satuan.

Tapi yang menjadi pertanyaan, amankah mengganti ban mobil dengan beda merek. Karena terkadang situasi dan kondisi tidak memungkinkan pemilik mendapat ban dengan merek sejenis.

Menurut Manager Training Dunlop, Bambang Hermanu Hadi tidak ada masalah mengganti ban beda merek asalkan satu jenis.

"Tapi saat dipasang harus satu poros kiri dan kanan. Jadi satu poros harus sama," ujar Bambang, beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Atasi Corona, GT Radial dan Speedwork Buat Program Ganti Ban Tanpa Kontak

Oleh karena itu, Bambang menyarankan, sebaiknya pembelian dilakukan sepasang atau minimal dua buah. Dikhawatirkan bila membeli satuan, cengkraman ban kiri dan kanan akan berbeda.

"Beli satu enggak oke. Karena kanan-kiri cengkramannya jadi berbeda. Ban yang baru lebih mencengkram, sedangkan ban setengah botak kurang mencengkram. Jika direm di tempat basah mobil akan membuang," terang Bambang.

Dia menjelaskan, ketika kondisi demikian ban yang mencengkram akan berhenti saat direm. Sementara ban lama yang sudah gundul masih berputar, sehingga akselerasi kendaraan menjadi tidak seimbang.

"Jadi idealnya membeli ban minimal dua. Cara pemasangannya pun perlu diperhatikan," jelasnya.

Terakhir Bambang menyarankan, ban baru ideal dipasang di belakang, baik mobil yang berpenggerak roda depan maupun belakang. Pertimbangannya, dalam pengemudian ada istilah oversteer dan understeer.

Baca Juga: Mantul! Robot Ini Sanggup Ganti Ban dalam Hitungan Menit

"Kalau ban depan baru, ban depan akan lebih mencengkram. Namun, ketika direm ban belakang akan meluncur karena daya cengkeramnya kurang, maka terjadi oversteer," tutup Bambang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI