Suara.com - Coronavirus Disease atau Covid-19 telah membuat "peta" aktivitas keseharian manusia berubah. Umumnya ke arah positif, sehingga muncul pembaruan yang unik dan bisa dijadikan wacana Seperti yang dilakukan para selebriti otomotif dan relawan penanganan Virus Corona sendiri.
Contohnya pengacara kondang sekaligus pemilik kanal "Hotman Paris Show". Ya, si abang satu ini, Hotman Paris, atau lengkapnya Hotman Paris Hutapea menerapkan physical distancing, dan selalu menyediakan waktu untuk berjemur pagi hari. Bahwa cara melakukan sunbathing lain daripada yang lain, yaitu bersama dengan mobil-mobil kesayangannya itu lain soal. Terpenting jangan salah fokus alias salfok.
Kejadian salfok mungkin juga bisa terjadi, bila menyimak penampilan Rio Haryanto, pembalap Formula One (F1) pertama Indonesia. Menerapkan imbauan Work From Home atau WFH dan #DiRumahAja, lajang kelahiran Surakarta yang berbisnis stationery dengan brand "Kiky" itu kini menumbuhkan cambang. Penampilannya sukses bikin pangling.
Sementara itu, dr Tirta Mandira Hudhi yang menjadi relawan penanganan Covid-19 terlihat blusukan bermobil ke pelbagai daerah. Rupanya dia anak otomotif tulen, selain membagi donasi dan informasi soal virus penyebab penyakit yang menyerang saluran pernapasan itu, ia juga berkisah seputar mobil-mobil koleksinya.
Baca Juga: Dua Hari Jadi Wagub, Riza Patria Evaluasi PSBB DKI Selama Sepekan
Lainnya adalah imbauan pemerintah untuk tidak mudik sehingga mencegah penularan Covid-19, dan mas kawin unik anak motor bila melangsungkan pernikahan. Jelas beda dibandingkan mahar yang biasanya menjadi pilihan pasangan pengantin non-anak motor.
Berikut adalah lima (5) artikel rekomendari kanal otomotif Suara.com. Selamat membaca dan berakhir pekan #DiRumahAja.
Catatan dari Redaksi: Jika merasakan gejala batuk, sakit tenggorokan dan demam, informasi seputar Coronavirus Disease (Covid-19) bisa diperoleh di Hotline Kemenkes 021-5210411 atau kontak ke nomor 081-2121-23119. Terapkan imbauan tetap tinggal di rumah, dan jaga jarak atau physical distancing, minimal dua meter persegi. Selalu gunakan masker setiap keluar rumah.
1. Blusukan Naik Toyota HiAce, Aksi Dokter Tirta Sita Perhatian Warganet
Tirta Mandira Hudhi atau banyak dikenal sebagai Dokter Tirta sempat menyita perhatian warganet usai aksi blusukan yang ia lakukan di beberapa daerah di Jawa Tengah.
Baca Juga: Mills Luncurkan Jersey Terbaru Timnas Indonesia, Keren Maksimal!
Melalui akun Facebook miliknya, dokter non aktif yang kini berprofesi sebagai pengusaha ini sempat menceritakan sedikit mengenai perjalanannya. Rupanya ia merupakan salah satu anggota grup pencinta mobil tua di Facebook, Motuba.
2. Bikin Salfok, Hotman Paris Berjemur Bareng Mobil Mewah
Di tengah merebaknya virus corona dalam beberapa bulan terakhir, muncul berbagai tips dan imbauan salah satunya anjuran untuk berjemur di pagi hari.
Hal ini pun banyak dilakukan oleh banyak orang dari berbagai kalangan, salah satunya oleh pengacara kondang Hotman Paris Hutapea.
3. Awas Salfok, Ini Dia Potret Rio Haryanto Selama Karantina di Rumah Aja
Selama pandemi virus corona ini, sejumlah aktivitas pembalap dibatasi dan event balap ditunda. Salah satu pembalap Indonesia, Rio Haryanto pun harus mengikuti anjuran pemerintah untuk berdiam diri di rumah.
Biasanya, pembalap berusia 27 tahun ini lebih sering pamer beraktivitas di luar rumah. Tapi selama pandemi virus corona ini justru ia jarang sekali pamer aktivitas.
4. Begini Jadinya Kalau Anak Motor Nikah, Mas Kawinnya Bikin Gagal Fokus
Upacara pernikahan dianggap sakral bagi beberapa orang. Tak pelak bagi mereka yang menjalaninya harus menyiapkan matang-matang agar upacara ini berjalan dengan lancar.
Biasanya dalam upacara pernikahan mempelai pria menyiapkan mas kawin atau bahasa bakunya mahar untuk diserahkan ke mempelai wanita. Ada yang berupa seperangkat alat solat, ada juga yang nyeleneh seperti satu ini.
5. Mudik Lebaran saat Wabah Covid-19? Mungkin Dilarang Pemerintah
Untuk memutus rantai penyebaran Virus Corona atau Covid-19, cara yang diterapkan oleh pemerintah Indonesia adalah Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB. Dengan cara ini, maka kurva eksponensial jumlah anggota masyarakat yang tertular versus hari bisa dibuat landai. Atau disebut sebagai upaya "flattening the curve".
Mengapa kurva ini tidak boleh meningkat tajam? Pasalnya dengan menjadi landai, yang membuat jumlah orang terinfeksi hanya sedikit, maka tenaga kesehatan atau nakes dan rumah sakit yang menangani akan lebih leluasa menangani sehingga kesehatan bisa dipulihkan. Bila kasus tinggi dan terjadi di waktu bersamaan, maka ancaman terhadap jiwa pasien semakin tinggi, karena keterbatasan waktu penanganan.