Suara.com - Harley-Davidson terpaksa memangkas jumlah karyawan dan memotong gaji pemimpin perusahaan demi menghemat keuangan perusahaan di tengah pandemik virus corona (Covid-19).
Seperti diwartakan Reuters, upaya ini terpaksa dilakukan oleh pabrikan pembuat motor asal Amerika Serikat (AS) ini untuk menekan pengeluaran selama penurunan penjualan selama masa Covid-19.
Dalam keputusan yang diambil perusahaan, gaji pimpinan akan dipotong kendati mereka tidak menyebutkan berapa lama hal itu akan dilakukan.
Gaji pimpinan eksekutif dipotong sebesar 30 persen, sementara sebagian besar karyawan akan dipotong 10-20.
Baca Juga: Warga Gresik Meninggal Dunia Setelah Sembuh dari Virus Corona
Harley juga mengatakan "secara signifikan" akan mengurangi semua pengeluaran yang tidak penting.
Harley-Davidson bukan satu-satunya perusahaan otomotif yang melakukan pengurangan karyawan dan pemangkasan gaji. Sebelumnya Tesla Incorporation mengumumkan keputusan perusahaan untuk memangkas gaji karyawan dan jumlah tenaga kerja bagi sektor yang dianggap tidak terlalu penting.
Hal ini terpaksa dilakukan perusahaan mobil bertenaga listrik atau EV (Electric Vehicle) itu, karena wabah Covid-19 yang semakin luas.
Pembayaran upah karyawan Tesla akan dikurangi mulai 13 April 2020 dan pemotongan akan tetap berlaku sampai akhir kuartal kedua. Sementara karyawan yang tidak bisa bekerja dari rumah dan belum ditugaskan untuk pekerjaan vital di pabrik, akan dilebur dalam satu divisi.
Baca Juga: Ojol Ini Tetap Antar Makanan Sehabis Kecelakaan, Kisahnya Bikin Terenyuh