Suara.com - Pada setiap kendaraan baik mobil ataupun motor pasti ada pelek sebagai rangka dari ban. Hingga kini sudah banyak jenis dan model pelek dari berbagai pabrikan.
Secara umum, pelek mobil terdapat dua jenis yakni pelek aluminium dan pelek kaleng. Saat ini banyak yang menggunakan pelek aluminium daripada kaleng.
Pelek kaleng juga identik dengan mobil-mobil di tipe-tipe yang termurah. Sedangkan untuk tipe menengah ke atas banyak menggunakan pelek aluminium.
Kedua pelek tersebut memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing. Contohnya pelek aluminium berbobot lebih ringan daripada kaleng.
Baca Juga: Lebih Bagus Mana, Pelek Baja atau Alloy?
Namun kekurangan pelek aluminium pada harga yang lebih mahal dibandingkan dengan harga pelek kaleng yang murah. Itulah kenapa pelek kaleng banyak dipasang pada mobil tipe termurah.
Sedangkan kekurangan pelek kaleng mudah berkarat jika cat terkelupas dan desain yang cenderung membosankan, berbeda dengan pelek aluminium yang beragam.
Dari segi kekuatan, kedua pelek ini memiliki kapasitasnya masing-masing. Namun bagaimana jika kedua pelek ini diberi tekanan pada mesin khusus?
Hal tersebut digambarkan pada sebuah unggahan akun YouTube Hydraulic Press Channel. Dalam video tersebut, kedua jenis pelek tersebut tampak diberi tekanan hingga 150 ton.
Hasilnya kedua pelek ini sama-sama hancur. Namun untuk pelek kaleng tidak mengalami pecah dan pelek aluminium terjadi pecah pada bagian belakang pelek.
Baca Juga: Sultan Abis, Semua Bus dari PO Ini Gunakan Pelek yang Lebih Mahal dari Nmax
Hasil ini memang tidak bisa merepresentasikan kekuatan, namun bisa jadi gambaran bagaimana jika mengalami benturan yang cukup keras.
Untuk melihat unggahan video, silakan klik disini.