Pandemi Covid-19 Surut di China, Renault Malah Lakukan Perpisahan

Rabu, 15 April 2020 | 08:00 WIB
Pandemi Covid-19 Surut di China, Renault Malah Lakukan Perpisahan
Logo Renault. Sebagai ilustrasi [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pandemi Coronavirus Disease atau Covid-19 telah membuat industri otomotif global menghentikan sejenak aktivitasnya dan beralih ke pelbagai hal. Seperti membuat alat kesehatan atau alkes, mulai masker hingga ventilator. Atau aksi penggalangan dana lewat donasi mandiri sampai lelang. Sementara itu karyawan bekerja di luar pabrik atau tinggal di rumah dan tetap berkarya.

Akan halnya Renault SA, perusahaan asal Prancis ini berkeputusan menarik diri dari bisnis yang dijalankan bersama salah satu pabrikan asal China, Dongfeng Motor Group. Sebagaimana dikutip dari kantor berita Antara, penyebabnya adalah penjualan yang buruk akibat Covid-19 di China dan secara global.

Renault Triber diluncurkan dalam pameran GIIAS 2019 di ICE, Serpong, Banten, Kamis (18/7/2019). [Suara.com/Tivan Rahmat]
Renault Triber diluncurkan dalam pameran GIIAS 2019 di ICE, Serpong, Banten. Sebagai ilustrasi produk Renault [Suara.com/Tivan Rahmat]

Namun, Renault berjanji akan tetap eksis di China bersama perusahaan lain. Sedangkan untuk kerja sama dengan Dongfeng adalah proyek connectivity serta kemitraan di Nissan Motor Company Limited untuk pengadaan mesin generasi baru.

Sebagai catatan, saat fokus di sektor passenger car bersama Dongfeng Motor Group, Renault hanya berhasil menjual sekitar 18.607 unit pada 2019. Angka itu jauh di bawah kapasitas tahunan yang mencapai 110.000 unit dan menelan kerugian hingga 212 juta dolar Amerika Serikat.

Baca Juga: Mobil Lawas Mitsubishi Dimodif Garang, Siap Libas Medan Ekstrem

"Dongfeng yang akan memperoleh 50 persen saham Renault dalam usaha mereka, berencana untuk memperbaiki dan meningkatkan pabrik mobil yang sudah ada serta tidak lagi membuat mobil bermerek Renault," papar seorang juru bicara produsen otomotif China sebagaimana dikutip kantor berita Antara dari Reuters, Selasa (15/4/2020).

Adapun langkah Renault berikutnya di China adalah fokus pada bisnis kendaraan komersial ringan bersama Brilliance China Automotive Holdings. Serta membuat kendaraan tenaga listrik bersama Jiangling Motors Corporation Group.

"Kami membuka babak baru di China. Akan berkonsentrasi pada kendaraan listrik dan kendaraan komersial ringan, mobility masa depan dan lebih efisien meningkatkan hubungan kami dengan Nissan," jelas Ketua Wilayah China untuk Renault, Francois Provost dalam pernyataannya.

Catatan dari Redaksi: Jika merasakan gejala batuk, sakit tenggorokan dan demam, informasi seputar Coronavirus Disease (Covid-19) bisa diperoleh di Hotline Kemenkes 021-5210411 atau kontak ke nomor 081-2121-23119. Terapkan imbauan tetap tinggal di rumah, dan jaga jarak atau physical distancing, minimal dua meter persegi. Selalu gunakan masker setiap keluar rumah.

Baca Juga: RS Darurat Corona di Wuhan Resmi Ditutup Usai Pasien Terakhir Sembuh

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI