Industri Otomotif Diperkirakan Masuk Masa Pemulihan Mulai Oktober

Selasa, 14 April 2020 | 15:07 WIB
Industri Otomotif Diperkirakan Masuk Masa Pemulihan Mulai Oktober
Suasana di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019 di ICE BSD, Tangerang, Banten. Sebagai ilustrasi kegiatan otomotif [Suara.com/Arief Hermawan P]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Tauhid Ahmad memperkirakan bahwa industri otomotif Indonesia baru bisa memasuki masa pemulihan pada Oktober 2020 pasca kasus Coronavirus Disease atau Covid-19 berangsur hilang.

Dengan demikian, dibutuhkan waktu selama tujuh bulan pasca Covid-19 terdeteksi di Indonesia pada Maret 2020.

"Ketika Covid-19 mendekati titik bawah atau tidak ada kasus sama sekali, orang akan mulai aktivitas normal. Ekonomi mulai kembali dan pemerintah mulai mengurangi pembatasan dan pabrikan mulai berproduksi. Kalau kami proyeksi bulan ketujuh mulai recovery," kata Tauhid Ahmad saat bincang virtual bersama Forum Wartawan Otomotif, baru-baru ini.

Ilustrasi Virus Corona. [Pixabay/Mohamed Hassan]
Ilustrasi Virus Corona. [Pixabay/Mohamed Hassan]

Namun demikian, Tauhid Ahmad menegaskan bila pemulihan industri otomotif bisa terjadi dengan catatan pemerintah dan segenap pemangku kepentingan lain mengambil langkah cepat dan tanggap untuk membenahi sektor yang terdampak.

Baca Juga: Picu Perburuk Wabah Corona, PRJ Ditunda Sampai Batas Waktu Tak Ditentukan

Tauhid Ahmad mengambil contoh, China mulai membuka pabrik ketika tidak ditemukan lagi kasus baru. Hasilnya, roda ekonomi mulai bergerak, kemungkinan Oktober-November industri otomotif baru mulai leluasa.

"Nah ini tergantung lagi ya, kalau masih masih naik (kasus Corona) sampai Juni ya makin akan mundur lagi," terangnya.

Ia menyebut, ada langkah yang ekstrem untuk memulihkan roda perekonomian agar kembali normal.

"Kebijakan paling ekstrem memang lockdown, tapi APBN kita pasti tidak mampu untuk membiayai sekitar 108 juta masyarakat yang harus dibantu. Pemerintah juga harus menambah dana lebih dari Rp 405 triliun untuk ini," tutup Tauhid Ahmad.

Catatan dari Redaksi: Jika merasakan gejala batuk, sakit tenggorokan dan demam, informasi seputar Coronavirus Disease (Covid-19) bisa diperoleh di Hotline Kemenkes 021-5210411 atau kontak ke nomor 081-2121-23119. Terapkan imbauan tetap tinggal di rumah, dan jaga jarak atau physical distancing, minimal dua meter persegi. Selalu gunakan masker setiap keluar rumah.

Baca Juga: Bandel Keluyuran, Rapid Tes, ABG Surabaya Positif Corona Diangkut

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI