Suara.com - Tesla Incorporation mengumumkan keputusan perusahaan untuk memangkas gaji karyawan dan jumlah tenaga kerja bagi sektor yang dianggap tidak terlalu penting. Hal ini terpaksa dilakukan perusahaan mobil bertenaga listrik atau EV (Electric Vehicle) itu, karena wabah Virus Corona jenis baru atau Covid-19 yang semakin luas.
Melansir Reuters, pembayaran upah karyawan Tesla akan dikurangi mulai 13 April 2020 dan pemotongan akan tetap berlaku sampai akhir kuartal kedua. Sementara karyawan yang tidak bisa bekerja dari rumah dan belum ditugaskan untuk pekerjaan vital di pabrik, akan dilebur dalam satu divisi.
Di Amerika Serikat, secara umum gaji pekerja akan dipotong sebesar 10 persen, gaji direktur sebesar 20 persen, dan gaji wakil direktur sebesar 30 persen.
Sejauh ini, Tesla sudah menghentikan produksi kendaraannya di San Francisco Bay Area dan pabrik tenaga surya di New York mulai 24 Maret 2020. Keputusan ini diambil sebagai bagian dari upaya mengelola biaya dan rencana jangka panjang. Selanjutnya, kegiatan operasional baru akan dimulai 4 Mei 2020.
Baca Juga: Orderan Sepi saat PSBB, Driver Ojol Ini Buka Layanan Lewat Status Twitter
Sebagai catatan, Tesla saat ini menjadi pabrikan mobil di Amerika Serikat yang mempekerjakan lebih dari 10 ribu pekerja. Sedangkan produksi tahunan perusahaan kurang lebih mencapai 415 ribu unit pada akhir Desember 2019. Dan di sisi lain, pandemi Virus Corona telah memangkas permintaan mobil di pelbagai penjuru Amerika Serikat, dan memaksa beberapa pembuat mobil lain untuk merumahkan pekerja.
Catatan dari Redaksi: Jika merasakan gejala batuk, sakit tenggorokan dan demam, informasi seputar Coronavirus Disease (Covid-19) bisa diperoleh di Hotline Kemenkes 021-5210411 atau kontak ke nomor 081-2121-23119. Terapkan imbauan tetap tinggal di rumah, dan jaga jarak atau physical distancing, minimal dua meter persegi. Selalu gunakan masker setiap keluar rumah.