Suara.com - Wabah Coronavirus Disease atau Covid-19 yang melanda Indonesia juga dirasakan oleh industri otomotif Tanah Air. Bahkan diperkirakan industri otomotif baru akan pulih atau bangkit kembali pada 2021.
"Kami sering lihat juga (situasi sektor otomotif) negara lain. Kalau optimis, di kuartal ketiga pada 2021 baru proses recovery. Jadi, industri bisa normal itu di kuartal keempat pada 2021," papar Amelia Tjandra, Direktur Pemasaran PT Astra Daihatsu Motor (ADM) di Jakarta, baru-baru ini.
Amelia Tjandra menambahkan bahwa pihaknya mendapatkan hasil studi analisa dari McKenzie. Di mana kondisi Indonesia ini dibuat sebuah permodelan berdasarkan situasi di China.
Dari perbandingan yang ada, kondisi China sangat luar biasa karena dalam dua bulan bisa mendowntrend penderita Covid-19. Di Eropa, saat ini adalah bulan ketiga pandemi dan grafik eksponensial bukannya menurun malahan naik. Sedangkan Indonesia baru bulan pertama.
Baca Juga: 5 Fakta Laka Lantas Wakil Jaksa Agung Arminsyah Kemudikan Nissan GT-R
"Kalau lihat di Eropa atau Amerika, kemungkinan Indonesia tidak bisa secepat China. Ini akan menjadi tahun yang berat untuk industri otomotif. Bahkan Gaikindo sudah merevisi target tahun ini menjadi 600 ribu," kata Amelia Tjandra.
Untuk itu, lanjutnya, Daihatsu belum bisa memprediksi berapa lama kondisi pemulihan sektor otomotif akan berlangsung. Namun yang jelas industri otomotif diperkirakan akan terjun lebih dalam pada April 2020.
"Otomotif itu sebenarnya memiliki posisi di tengah-tengah. Yang paling cepat pulih retail fashion. Begitu sembuh, bisa langsung ganti baju," tutup Amelia Tjandra.
Baca Juga: Juga Wafat dalam Laka Lantas, Paul Walker Pernah Jajal Nissan GT-R