Lagi, Perusahaan Otomotif Ini Merugi Sebagai Dampak dari Covid-19

Rabu, 01 April 2020 | 16:06 WIB
Lagi, Perusahaan Otomotif Ini Merugi Sebagai Dampak dari Covid-19
Logo Toyota. Sebagai ilustrasi [Shutterstock].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Toyota Motor Corporation (TMC) mencatatkan penurunan penjualan secara global sepanjang Februari 2020. Penurunan pembuat mobil asal Jepang ini menyentuh angka 4,6 persen dibandingkan bulan yang sama tahun sebelumnya.

Hal serupa juga dirasakan oleh Toyota dan Hino yang juga berada di bawah naungan TMC. Dalam pernyataan resmi perusahaan, tercatat penjualan Toyota hanya mencapai 651.868 unit atau turun 3,7 persen.

Ilustrasi truk Hino. [Suara.com/Manuel Jeghesta Nainggolan]
Salah satu produk Hino, sebagai ilustrasi [Suara.com/Manuel Jeghesta Nainggolan]

Sementara Daihatsu turun 10,7 persen menjadi 68.806 unit, dan Hino 12.631 unit merosot 15,1 persen. Pada dua bulan pertama 2020, total penjualan Toyota turun 3,6 persen hanya 1.537.774 unit, dengan rincian 1.383.479 unit kendaraan merek Toyota, 130,946 unit Daihatsu, dan 23.349 unit Hino.

Produksi dan penjualan pada Maret 2020 kemungkinan akan turun drastis. Tidak sebatas Toyota, melainkan para produsen mobil besar dunia, setelah pandemic Coronavirus Disease atau Covid-19 menghantam rantai pasokan dan pasar.

Baca Juga: Messi Teriak Gaji Disunat 70 Persen, Bartomeu Pastikan Barca Tidak Bangkrut

Secara konsolidasi, ini artinya penurunan kedua berturut-turut untuk penjualan bulan yang sama di tahun berbeda.

Dampak pandemi Covid-19 ini tentu saja tidak hanya dirasakan oleh Toyota. Sebelumnya, Herbert Diess, Chief Executive Officer (CEO) Volkswagen Group mengakui bahwa pihaknya kehilangan sekitar 2 miliar Euro atau sekitar Rp 36 triliun dalam sepekan, sebagai dampak global Virus Corona itu.

Ia menyatakan bahwa perusahaan asal Jerman ini belum menjual mobil di luar China meski permintaan telah meningkat.

"Kami tidak melakukan penjualan atau mendapatkan laba di luar China untuk saat ini. Dan Volkswagen masih harus menutup biaya sekitar 2 miliar Euro per minggu," tutur Herbert Diess dalam sebuah wawancara, seperti dilansir dari Autonews.

Baca Juga: Dukung WFH, Ini Layanan Jasa Produk Otomotif di Rumah

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI