Diterapkan Kerja di Rumah, Renault Beri Tugas Pegawai Membuat Masker

Rabu, 25 Maret 2020 | 17:30 WIB
Diterapkan Kerja di Rumah, Renault Beri Tugas Pegawai Membuat Masker
Ilustrasi logo Renault [Shutterstock].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Industri otomotif menjadi sektor yang turut merasakan dampak dari pandemi Coronavirus Disease atau COVID-19. Namun, bersama-sama atau secara mandiri, para pabrikan segera bangkit dan menyimak kebutuhan dunia saat ini.

Jawabnya adalah alkes atau alat kesehatan, termasuk masker, hand sanitizer, ventilator, dan hazmat (hazardous material) suit atau pakaian dekontaminasi yang makin hari tergolong langka di pasaran.

Renault, pabrikan mobil asal Prancis yang memiliki pabrik di Spanyol mulai mengaplikasikan penggunaan printer 3D untuk memproduksi alat pelindung diri berupa visor medis. Uniknya, pengerjaannya tidak dilakukan di lokasi kerja yang kini tengah ditutup karena keputusan lockdown dari pemerintah serta penerapan aturan physical distancing dari Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO. Jadi, dengan program WFH atau Working From Home, pengerjaan bisa terus berlangsung.

Ilustrasi perawat - (Pixabay/TheHilaryClark)
Ilustrasi petugas kesehatan dengan masker tengah dibuka [Pixabay].

Pabrik itu meminta para pegawainya mengerjakan di rumah. Dan nantinya, akan ada produksi perlengkapan medis lainnya menyusul untuk dikerjakan.

Baca Juga: Umumkan Lockdown, Perdana Menteri India Ibaratkan Epik Ramayana

Langkah ini dilakukan Renault agar bisa meningkatkan produksi peralatan medis termasuk alat ventilator saat ini baru bisa dibuat dalam jumlah kecil. Sedangkan di Spanyol sendiri, alkes satu ini sangat terbatas.

"Karyawan yang dikirim pulang karena penutupan pabrik telah membuat sekitar 50 masker, kemudian diselesaikan dengan memasukkan lembaran asetat sebagai pelindung wajah," jelas perusahaan itu, seperti dikutip dari Reuters.

Sementara pabrikan mobil Prancis lainnya, Peugeot Société Anonyme atau PSA mengatakan pihaknya bekerja sama dengan Air Liquide untuk mencari cara agar bisa membantu meningkatkan produksi ventilator.

Sebelumnya seperti dilansir laman Automotive News, Volkswagen Group saat ini tengah mengeksplorasi produksi ventilator, menggunakan teknologi 3D printing.

Pabrikan otomotif asal Jerman itu mengumpulkan gugus tugas untuk mempelajari 3D printing dalam membantu pembuatan ventilator rumah sakit, dan alat kesehatan atau alkes lainnya.

Baca Juga: Ulang Tahun saat Lockdown COVID-19, Lelaki Britania Raya Ini Takjub

"Peralatan medis adalah bidang baru bagi kami. Tetapi segera setelah kami memahami persyaratan, dan menerima cetak biru, kami dapat memulainya," kata Volkswagen beberapa waktu lalu.

Selain itu, BMW juga menjadi salah satu pabrikan yang aktif melahirkan ide untuk urusan kemanusian.

Lainnya, mulai Ford, SAIC-Wuling, General Motors, Tesla, serta BYD juga beramai-ramai banting setir untuk memproduksi perangkat pendukung bagi para pekerja di garis depan penanganan medis COVID-19 serta para pasien.

Catatan Redaksi:

Mari ikut terlibat dalam gerakan global menahan laju pandemi COVID-19 dengan cara bijaksana menerapkan aturan jaga jarak dengan orang lain atau physical distancing, sekitar 1,5 m persegi, dan tetap tinggal di rumah kecuali keperluan mendesak seperti berbelanja atau berobat. Bersama-sama, kita bisa mengatasi pandemi Coronavirus Disease atau COVID-19. Suara.com bergabung dalam aksi #MediaLawanCOVID-19

Jika Anda merasakan gejala batuk-batuk, demam, dan lainnya serta ingin mengetahui informasi yang benar soal Virus Corona COVID-19, silakan hubungi Hotline Kemenkes 021-5210411 atau kontak ke nomor 081212123119

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI