Suara.com - Penyebaran Coronavirus Disease atau COVID-19 terus menyebar di sejumlah wilayah di Indonesia. Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah menginstruksikan agar masyarakat untuk sementara waktu melakukan aktivitas di rumah, mulai bekerja, sekolah atau belajar, sampai beribadah.
Namun bagaimana dengan para pengemudi ojek online di mana penghasilannya bergantung pada orderan yang masuk?
Muhamad Fega salah satu driver ojek online kawasan Bekasi mengaku pendapatannya menurun drastis pasca ada imbauan kerja di rumah.
"Turun drastis, biasanya orderan bisa 8 sampai 12 orderan per hari. Tapi sekarang dapat lima orderan saja susah," ujar Fega saat dihubungi, Selasa (24/3/2020).
Baca Juga: Lawan Virus Corona, Produsen Otomotif Ikut Produksi Masker dan Disinfektan
Kendati demikian, pemuda berusia 22 tahun ini mengaku hanya bisa pasrah. Pasalnya kebijakan yang dikeluarkan pemerintah juga demi kebaikan bersama.
"Pasrah saja, kita di lapangan juga cuma bisa jaga-jaga dengan rajin cuci tangan. Habis bagiamana: kita tetep harus cari nafkah," terangnya.
Sementara itu, Bagas Anggoro mengatakan sudah seminggu terakhir jarang ada orderan masuk, khususnya untuk layanan antar. Namun masih ada sedikit pendapatan dari konsumen yang pesan makanan karena mesti berada di rumah.
"Yang masuk, kebanyakan pesanan makanan. Tapi Alhamdulillah, konsumen pada suka kasih lebih," ucap Bagas Anggoro.
Terakhir, para pengemudi ojek online berharap wabah COVID-19 bisa segera ditangani agar semua kembali normal.
Baca Juga: Nikita Mirzani Geber BMW R nineT Spezial, 2 Seleb Ini Suka Moge Serupa
"Semoga cepat selesai (COVID-19). Karena kami memang menggantungkan rejeki di lapangan," harap Bagas Anggoro. Selanjutnya, artikel senada tentang bagaimana driver ojek dalam jaringan atau daring mesti tetap berkarya dalam kondisi jaga jarak bisa dilihat di sini.