Nissan Berhenti Produksi di Indonesia, Bakal Nebeng Mitsubishi?

Kamis, 19 Maret 2020 | 14:00 WIB
Nissan Berhenti Produksi di Indonesia, Bakal Nebeng Mitsubishi?
Aliansi Nissan, Renault, dan Mitsubishi. Sebagai ilustrasi [Shutterstock].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Nissan disebut-sebut akan berhenti memproduksi mobil di Indonesia sebagai rencana dari reorganisasi Nissan Motor Corporation. Latar belakangnya, lantaran perusahaan terus mengalami penurunan penjualan yang telah memacu profitabilitas Nissan.

"Keputusan untuk menghentikan produksi di pabrik Jawa Barat, merupakan bagian dari rencana untuk memperbaiki, mengoptimalkan produksi, dan mengatur ulang operasi bisnis," papar perusahaan ini, dalam sebuah pernyataan seperti diwartakan Reuters.

Carlos Ghosn dalam pameran otomotif di Perancis [Shutterstock].
Carlos Ghosn dalam pameran otomotif di Perancis. Ialah penyatu aliansi Renault-Mitsubishi-Nissan [Shutterstock].

Menurut pabrikan mobil yang memiliki pabrik besar di Midlands, Britania Raya itu, pengurangan produksi bakal berujung penutupan pabrik. Untuk ini diperlukan percepatan pemangkasan biaya sehingga bisa membangun kembali keuntungan perusahaan.

Selanjutnya, Nissan dikabarkan akan memanfaatkan pabrik Mitsubishi untuk mempertahankan keberadaannya di Indonesia. Latar belakangnya adalah aliansi yang dibentuk mantan pimpinan Nissan dahulu, yaitu Carlos Ghosn dengan kemitraan Renault-Nissan-Mitsubishi.

Baca Juga: Best 5 Otomotif Pagi: Belajar dari Sandra Dewi, Husqvarna Poppy Sovia

Namun, keputusan untuk meniadakan pabrik sendiri di sini dan bergabung dengan Mitsubishi dinilai akan membuka celah bagi kompetitor seperti Toyota dan Honda dalam membangun dominasi di Indonesia.

Sebagai market leader, Toyota saat ini mengoperasikan dua pabrik di Tanah Air. Di mana kendaraan dengan merek Toyota dan Daihatsu sama-sama memiliki pangsa pasar lebih dari 40 persen dari penjualan mobil di Indonesia. Sedangkan Honda juga memproduksi mobil dan motor di sini.

Selain itu beberapa analisis menilai, keluarnya Nissan juga membuka peluang bagi pabrikan mobil asal Korea Selatan, Hyundai. Hal ini tidak lepas dari strategi yang dilakukan Hyundai dengan melakukan investasi pabrik baru di negara kita.

Baca Juga: COVID-19 Mencapai Eropa, Ini Laporan Otomotif Volkswagen Group

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI