Yamaha Eropa Stop Produksi Cegah COVID-19, Bagaimana Pabrik Indonesia?

Selasa, 17 Maret 2020 | 17:00 WIB
Yamaha Eropa Stop Produksi Cegah COVID-19, Bagaimana Pabrik Indonesia?
Logo Yamaha. Sebagai ilustrasi [Suara.com/Manuel Jeghesta Nainggolan]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sehubungan dihentikannya produksi Yamaha Eropa terkait kebijakan pemerintah beberapa negara untuk melakukan lockdown meredam laju Novel Coronavirus atau COVID-19, PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) mengungkapkan bila aktivitas pabrik saat ini masih berjalan dengan normal.

Menurut Public Relation Manager PT YIMM, Antonius Widiantoro, ia menyatakan bahwa sejauh ini bisnis masih berjalan.

"Terkait Coronavirus, saat ini kami tetap melakukan aktivitas seperti biasa. Dan bisnis berjalan seperti biasa. Baik back office ataupun produksi, termasuk pelayanan di dealer," ujar Antonius Widiantoro, di Jakarta, Selasa (17/3/2020).

Yamaha Fino dengan warna cokelat yang cute [Dok PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing].
Yamaha Fino dengan warna cokelat yang cute. Sebagai ilustrasi produk Yamaha [Dok PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing].

Berbeda dengan di Indonesia, pabrik Yamaha di beberapa negara Eropa telah mengambil sikap untuk menghentikan sementara aktivitas produksi. Contohnya yang dilakukan di pabrik Italia dan Prancis.

Baca Juga: Positif Coronavirus, Kristofer Hivju Imbau Social Distancing

Putusan ini menyusul status pandemi Novel Coronavirus atau COVID-19 dan kebijakan pemerintah pelbagai negara di Eropa yang memutuskan untuk melakukan lockdown.

"Kesehatan karyawan dan tanggung jawab sosial adalah prioritas kami. Itulah sebabnya kami mengambil keputusan untuk menangguhkan produksi di kedua fasilitas ini dalam menghadapi pandemi Novel Coronavirus yang sedang berlangsung," demikian keterangan resmi perusahaan.

Adapun berhentinya produksi otomotif roda dua berlogo garpu tala itu diberlakukan di pabrik mesin Motori Minarelli, Calderara di Reno, Italia, dan pabrik perakitan MBK Industrie di Saint-Quentin, Prancis. Kedua fasilitas pabrik ini akan ditutup hingga 22 Maret, setelah itu akan ada peninjauan kembali di setiap minggunya.

Keputusan untuk menutup sementara kedua fasilitas pabrik menjadi kebijakan yang wajib dilakukan menyusul arahan pemerintah setempat untuk memerangi penyebaran COVID-19.

Di luar aturan negara-negara lain yang melakukan lockdown atau karantina, pemerintah Indonesia serta setempat juga telah mengimbau bagi yang bisa menangguhkan perjalanan, agar melakukan social distancing di kediaman masing-masing.

Baca Juga: Tengah Dirawat, Menhub Budi Karya Sumadi Tak Asing Dunia Otomotif

Bagaimanapun, social distancing adalah wacana penting untuk mencegah cepatnya laju Novel Coronavirus. Dengan menerapkan Working From Home (WFH) serta membatasi lingkup gerak sosial termasuk bertemu dengan banyak orang, semoga kondisi masyarakat Indonesia termasuk aspek kesehatan terus menunjukkan grafik aman terkendali dalam kurva eksponensial.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI