Suara.com - Produsen otomotif asal Jerman, BMW, akhirnya memutuskan untuk menghentikan produksi mobil ramah lingkungannya, BMW i8. Namun perlu dicatat, melalui laman resminya, perusahaan bernama panjang Bayerische Motoren Werke ini menyatakan bahwa putusan dilakukan bukan karena si produk kurang sukses di pasaran.
Disebutkan bahwa BMW i8 sejatinya menjadi produk pertama dari produsen berlogo baling-baling ini, yang menerapkan powertrain plug-in hybrid. Bahkan produk ini diakui sebagai cikal bakal pengembangan mobil listrik BMW.
BMW i8 yang telah menjadi dasar bagi pengembangan mobil listrik perusahaan itu hingga kini. Dan sejak diluncurkan pada 2014, telah terjual sebanyak 20 ribu unit
"Mobil ini mencapai penjualan yang lebih tinggi dibandingkan semua pesaing di segmennya," demikian tulis BMW.
Baca Juga: Virus Corona di Italia, Lamborghini Gembok Pabriknya
Sebagai informasi, BMW i8 tersedia dalam varian Coupe dan Roadster, telah berkembang dari mobil plug-in hybrid menjadi mobil sport bertenaga listrik. Termasuk dalam Kendaraan Bermotor Listrik (KBL).
Model Coupe hybrid mengonsumsi bahan bakar 1.8L per 100 km, sedangkan varian Roadster 2.01L per 100 km.
Kontrol sistem hybrid plug-in dirancang untuk pengiriman daya dinamis dan untuk interaksi paling efisien dari kedua mesin. Mesin pembakaran dengan teknologi BMW TwinPower Turbo mentransfer tenaga ke roda belakang, kemudian disalurkan ke roda depan.
Baca Juga: Simak Protokol Penanganan Virus Corona untuk Transportasi Publik