Suara.com - Seperti disebutkan salah satu media di Inggris, sebaran Virus Corona atau COVID-19 di daratan Eropa bak api yang menjalar. Bergerak cepat lagi sulit dipadamkan. Penanganan cepat pun mesti dilakukan.
Italia adalah salah satu negara di Benua Biru yang memiliki kasus sebaran Virus Corona cukup tinggi. Yaitu terdapat sekitar 7.300 kasus dengan jumlah kematian mencapai 366 jiwa. Salah satu langkah penanganannya adalah mengikuti China untuk menghentikan aktivitas di beberapa wilayah dengan cara lockdown atau karantina.
Wilayah-wilayah yang masuk daftar daerah karantina adalah Lombardy, Parma, Piacenza, Rimini, Reggio-Emilia, Modena, Pesaro e Urbino, Venezia, Padua, Treviso dan Alessandria. Rencananya, kawasan-kawasan ini akan ditutup hingga awal April, seperti dilansir dari GPone.com.
Sebanyak 16 juta warga di berbagai provinsi di Italia itu akan mengalami isolasi hampir sebulan untuk menghentikan penyebaran COVID-19 yang masuk ke benua Eropa.
Baca Juga: Best 5 Otomotif Pagi: Biker Seleb Cantik, Ketemu Simbah Koki 100 Tahun
Bicara soal provinsi Pesaro e Urbino, rider kondang Valentino Rossi dilahirkan di sini. Tepatnya di Tavullia. Di kampung halamannya itu, orangtua sang bintang bermukim. Lengkap dengan para saudara dan kerabat, sampai tim balap bimbingannya. Dan adanya kebijakan karantina itu membuat seluruh staf, mekanik, hingga manajer tidak dapat keluar wilayah.
Tidak hanya kampung halaman dan kegiatan balap di sekitar properti Valentino Rossi terdampak karantina pengendalian Virus Corona. Markas tim pabrikan Yamaha, Monster Energy Yamaha MotoGP di Lombardy juga terisolasi. Juga markas Pirelli, pemasok ban Formula One (F1) di Milan.
Dengan demikian, pergerakan industri otomotif serta sport otomotif di Italia menjadi terhambat. Khususnya di sektor MotoGP dan F1.
Mobimoto.com/Hikmawan Muhamad Firdaus
Baca Juga: Dampak Virus Corona di Sektor Otomotif: Putusnya Pasokan Komponen
Catatan dari Redaksi: Jika Anda merasakan gejala batuk-batuk, demam, dan lainnya serta ingin mengetahui informasi yang benar soal Virus Corona COVID-19, silakan hubungi Hotline Kemenkes 021-5210411 atau kontak ke nomor 081212123119