Suara.com - PT Michelin Indonesia resmi memperkenalkan Steven Vette sebagai President Director baru yang akan memimpin bisnis perusahaan di Indonesia.
Menempati posisi barunya, Steven Vette menyatakan siap mengarahkan bisnis di Indonesia layaknya strategi Michelin global. Setidaknya, perusahaan akan berfokus pada tiga hal dalam menjalankan bisnis.
Lebih lanjut, dijelaskan Steven Vette, bahwa Michelin bakal fokus ke tiga hal, yang menyangkut penjualan secara business to business (B2B), pelayanan solusi untuk pasar business to business (B2B), dan pengembangan penggunaan material ban yang lebih canggih.
"Untuk pasar B2C, konsumen itu beli persepsi dan emosi. Banyak pabrikan berlomba untuk menjadi top of mind. Sayangnya, ban bukan menjadi prioritas tertinggi konsumen." ujar Steven Vette, di Jakarta, Selasa (10/3/2020).
Baca Juga: Best 5 Otomotif Pagi: Cone Viral, Raffi Ahmad Jemput Mobil Andre Taulany
Di pasar Tanah Air, Michelin menawarkan produk di segmen ban tertentu untuk mobil penumpang, sepeda motor, truk dan bus. Pabrikan karet bundar ini juga memiliki 17 jaringan di seluruh Indonesia.
Seperti diketahui, pada awal tahun lalu produsen ban asal Prancis itu mengakuisisi PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA). Akuisisi itu dilakukan Michelin untuk memperkuat pasar di Indonesia yang sedang berkembang pesat.
Michelin mengakuisisi 80 persen saham Multistrada senilai 439 juta dolar Amerika Serikat (Rp 6,2 triliun), Selasa (22/1/2019) melalui pembiayaan internal perusahaan. Nantinya, sesuai peraturan yang berlaku, Michelin akan melakukan penawaran umum untuk sisa saham biasa dengan harga sama yang ditawarkan kepada 80 persen pemegang saham Michelin.
Multistrada adalah produsen ban lokal yang mempunyai kapasitas produksi lebih dari 180.000 ton yang terdiri dari 11 juta unit ban kendaraan penumpang roda empat, 9 juta ban kendaraan roda dua, dan 250.000 ban truk. Pada 2017, penjualan bersih MASA tercatat sebesar 281 juta dolar Amerika Serikat.
Baca Juga: Rumah Sakit Darurat COVID-19 Wuhan Tutup, Pertanda Otomotif Bangkit?