Suara.com - Ketika Justin Bieber memamerkan Cadillac Escalade barunya pada 2015 silam di Instagram, media-media otomotif dunia terpana bukan saja soal betapa kerennya mobil itu, tetapi heran melihat ada ranjang di dalam SUV mewah tersebut.
Sedikit yang tahu, sayangnya, bahwa di balik modifikasi unik Escalade milik Justin Bieber itu, ada sentuhan sihir pemuda Indonesia, Musa Tjahjono.
"Justin orangnya easy to work with, soalnya dia open soal desain," kenang Musa saat berbincang dengan Suara.com akhir Februari kemarin.
Musa, pemuda kelahiran Surabaya 34 tahun silam itu, merupakan salah satu otak di belakang menterengnya nama rumah modifikasi West Coast Customs di California, Amerika Serikat.
Baca Juga: Polisi Rusia Tilang dan Sita Mobil Batman
Bekerja di West Coast Customs sejak 2014 dan kini dipercaya sebagai Head Designer, Musa sudah terbiasa berurusan dengan para artis.
Selain Justin Bieber, Musa juga pernah mendesain mobil Bruno Mars, Kylie Jenner, Travis Scott, Shaq O'Neal, Post Malone, Joe Jonas, Jennifer Lopez, Khloe Kardashian, Oscar De La Hoya, dan sederet bintang NBA.
Melayani para artis kelas dunia, yang mobilnya tak jauh dari Lamborghini, Ferrari, Mercedes-Benz, Bentley, Rolls Royce, Audi, atau Tesla, Musa mengaku banyak menyimpan kisah unik.
Ia mengatakan para pesohor AS itu biasanya ingin mobilnya didesain berbeda, tak jarang nyeleneh.
"Misalnya, Justin Bieber minta Escaladenya enggak pake kursi, tapi diganti ranjang. Will I Am (Black Eyed Peas) minta mobil Tesla-nya diganti total luarnya, jadi bongkar semua," beber Musa dalam korespondesi via pesan singkat.
Baca Juga: Modifikasi Knalpot Motor Ternyata Sumbang Lebih Banyak Polusi Udara
Meski demikian, khusus soal Bieber, Musa mengatakan suami Hailey Rhode itu tidak termasuk pelanggan yang bawel.
"Dia puas (dengan desain Escalade berisi ranjang itu)," ujar Musa saat soal reaksi Bieber pada 2015 lalu.
Hobi masa kecil
Perjalanan Musa hingga tiba di salah satu rumah modifikasi terkemuka di AS diakuinya berasal dari hobi menggambar sejak kecil.
"Saya suka mobil sudah dari kecil dan saya suka menggambar," kata Musa.
Dalam wawancara Giant Robot Media, Musa mengaku meminta hadiah ulang tahun berupa pensil dan kertas dari orang tuanya agar bisa memuaskan hobinya.
Pada tahun 2000, Musa yang sudah berusia 13 tahun mengikuti orang tuanya pindah ke AS. Pada 2007, Musa kemudian berhasil masuk ke Art Center College of Design, salah satu sekolah desain terbaik di AS dan bahkan dunia, yang berlokasi di Pasadena, California.
"Sebetulnya dulu saya enggak ada pikiran untuk car design, saya enggak kepikiran bisa masuk ke Art Center College of Design soalnya mereka very selective. Jadi dulu saya mau masuk ke animasi," ingat Musa.
"Waktu lagi mau masuk ke animasi, saya coba kirim portfolio saya ke Art Center, eh diterima," imbuh dia.
Musa bercerita bahwa setelah lulus pada 2011 ia kesulitan mencari kerja di bidang desain mobil. Ia akhirnya memutuskan untuk bekerja bareng saudaranya di sebuah perusahaan body kit bernama Kie Wholesale.
Saat itu ia sempat terlibat dalam modifikasi sejumlah mobil di waralaba Fast and the Furious, termasuk memodifikasi mobil Honda S2000 milik Johnny Tran - yang dalam film itu diperankan oleh Rick Yune.
Bintang Musa mulai bersinar pada 2013, ketika ia diminta untuk mendesain sebuah Chevy Camaro untuk pameran SEMA Show di Las Vegas, AS. Dalam pameran industri aftermarket itu, ia mendesain sebuah mobil bernama Ultimate67.
"Boss West Coast Customs (Ryan Friedlinghaus) tertarik dengan design saya waktu di SEMA Show 2013. Saya desain mobil yang namanya Ultimate67 Camaro. Dari situ karier saya bersama West Coast Customs dimulai," cerita Musa.
Sebagai Head Designer di West Coas Customs, Musa mengatakan semua desain yang akan dieksekusi untuk dimodifikasi di fasilitas itu harus melalui persetujuannya.
Friedlinghaus, dalam sebuah wawancara dengan Voice of America yang ditayangkan November 2019 lalu, menggambarkan Musa bak seorang penyihir.
"Hubungan saya dan Musa dekat. Apa yang ada di dalam kepala saya, bisa dia tuangkan ke atas kertas. Itu sebabnya kami jadi tim yang hebat," kata Friedlinghaus.
"Saya punya banyak ide dan saya teruskan ke Musa. Lalu musa memasukan sihirnya ke dalam ide itu dan para mekanik bisa mewujudkannya di bengkel," lanjut pendiri West Coast Custom itu.
Pulang ke Tanah Air?
Kini setelah punya nama di AS, Musa melihat peluang desain serta modifikasi mobil di Indonesia berkembang pesat. Menurutnya bisnis ini sudah berkembang sejak ia masih menetap di Tanah Air.
"Menurut saya sekarang lagi booming, sudah mulai berkembang dari zaman dulu sebelum saya pindah," kata Musa.
Meski demikian saat ditanya apakah ingin pulang dan membuka bisnis desain serta modifikasi mobil di Indonesia, Musa memberikan jawaban mengambang.
"Kalau Tuhan kasih kesempatan, ya pasti saya terima," ujar Musa yang juga memajang hasil-hasil karyanya di akun Instagram @musartwork.
Musa mengatakan untuk membangun rumah desain dan modifikasi kendaraan di Indonesia, selain dibutuhkan modal besar juga perlu membangun jaringan lebih dahulu.
"Kalo design house, cuma perlu kantor dan komputer. Tapi yang perlu itu bengkel dan koneksi untuk mengerjakan hasil desain. Kebetulan West Coast Customs desain dan bengkel di satu atap," imbuh dia.
Ketika kembali dikejar, kapan akan merintis bisnis di Tanah Air, ia menjawab diplomatis.
"Saya baru pulang Januari 2020," jawab dia.