Rumah Sakit Darurat COVID-19 Wuhan Tutup, Pertanda Otomotif Bangkit?

Jum'at, 06 Maret 2020 | 17:00 WIB
Rumah Sakit Darurat COVID-19 Wuhan Tutup, Pertanda Otomotif Bangkit?
Saudi International Motor Show. Sebagai ilustrasi pameran otomotif global dengan produk dari seluruh dunia, termasuk pabrikan di China [AFP].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Diketahui bahwa sejak terjadinya wabah Virus Corona atau Coronavirus penjualan mobil di China tersuruk hingga 92 persen pada paruh pertama Februari 2020. Demikian data diungkap oleh China Passenger Car Association (CPCA).

Asosiasi produsen mobil China baru-itu bahkan memperkirakan penurunan penjualan mencapai 10 persen untuk semester pertama tahun ini, serta penurunan 5 persen setahun penuh. IHS Markit, penasehat bisnis dan finansial menambahkan, jika banyak pabrik tutup hingga pertengahan Maret, bisa mengakibatkan pengurangan 1,7 juta produksi kendaraan di China.

Sudut pandangnya adalah tindakan para perusahaan mobil yang menghentikan produksi ketika wabah COVID-19 mulai meluas. Contohnya penutupan Gigafactory milik Tesla yang berlokasi di Shanghai, penundaan produksi Tesla Model 3, sampai penundaan produksi Volkswagen dari semua pabriknya yang berada di Negeri Tirai Bambu, dan beroperasi dalam kemitraan dengan SAIC.

Philips menyinari kota Shanghai dengan lighting dramatis. (Doc: Philips Lighting)
Ilustrasi Kota Shanghai, China, lokasi Tesla Gigafactory [Dok. Philips Lighting].

Untuk urusan pemasaran penjualan, pihak produsen melakukan display secara virtual. Para pemain baru seperti NIO, dan XPeng, sampai perusahaan yang telah berkibar lama, misalnya Volkswagen, Nissan, SAIC dan BMW.

Baca Juga: Wuhan Coronavirus di Indonesia, Pameran IIMS 2020 Tetap Jalan

Disebutkan pula, para produsen otomotif secara bersama-sama maupun terpisah siap melakukan langkah mengatasi serangan Virus corona atau COVID-19. Seperti SAIC-GM-Wuling Automobile (SGMW) mengumumkan akan memproduksi masker, yang dapat membantu mencegah infeksi virus melalui pernapasan.

Perusahaan ini bekerja sama dengan Guangxi Defu Technology, sebuah pemasok suku cadang interior, untuk produksi masker di Provinsi Guangxi. Ada 14 jalur produksi baru untuk masker medis dan masker wajah N95 dengan volume yang direncanakan 1,7 juta per hari.

Dari dalam negeri, produsen mobil dalam negeri China, BYD Co dan GAC Motor Co juga mengumumkan akan memproduksi masker dan desinfektan di pabrik mereka. Kapasitas produksi BYD direncanakan sekitar 5 juta masker dan 50 ribu botol desinfektan per hari, dengan batch pertama disumbangkan untuk pengemudi bus umum, taksi, armada naik kendaraan, dan sukarelawan yang berada di garis terdepan memberikan pertolongan pertama terhadap pasien terpapar Coronavirus.

Untuk kembali ke kondisi normal akibat serangan virus ini, sektor otomotif China yang terpuruk hingga 92 persen membutuhkan waktu tidak sebentar. Namun konsolidasi dan transformasi industri bisa diharapkan lebih cepat pulih.

Catatan dari Redaksi: Jika Anda merasakan gejala batuk-batuk, demam, dan lainnya serta ingin mengetahui informasi yang benar soal Virus Corona COVID-19, silakan hubungi Hotline Kemenkes 021-5210411 atau kontak ke nomor 081212123119

Baca Juga: Coronavirus Ada di Indonesia, Gelaran Otomotif GIICOMVEC Jalan Terus?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI